suasana kericuhan saat gas air mata di dalam stadion.
Sumber :
  • twitter

ISESS Sesalkan Kegagalan Analisis Polisi Sebabkan Perintah Tidak Tepat Gunakan Gas Air Mata Hadapi Suporter AREMA FC

Minggu, 2 Oktober 2022 - 08:03 WIB

Jakarta - Pasca kerusuhan usai laga derby Jawa Timur Arema FC VS Persebaya banyak pihak menyayangkan penggunaan gas air mata yang digunakan petugas Kepolisian. Proses pengamanan menggunakan gas air mata saat ribuan suporter memasuk tengah lapangan.

Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mengaku berduka atas kejadian yang memakan ratusan orang yang seharusnya tidak terjadi. Namun, dirinya meminta agar adanya investigasi terhadap kejadian tersebut.

"Perlu diinvestigasi seksama, dugaan bahwa aparat kepolisian mengabaikan ketentuan FIFA yang melarang penggunaan senjata api dan gas air mata. Apalagi penggunaan gas air mata untuk penghalauan saat itu kurang mempertimbangkan keadaan," ujar Fahmi kepada tvonenews, Minggu (02/10/2022).

Fahmi menilai adanya kegagalan perintah yang dilakukan oleh pihak keamanan yang telah memberikan perintah yang tidak tepat menghadapi suporter.

"Kegagalan analisis situasi secara cepat di tengah keterbatasan waktu dan jumlah personel di arena, telah melahirkan perintah yang tidak tepat dan memicu kepanikan. Hal ini berkontribusi besar mengakibatkan situasi makin buruk. Hingga terjadilah tragedi memilukan," terangnya.

mengutip aturan FIFA dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 poin b benar disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa (gas air mata) di dalam Stadion. 

Berita Terkait :
1
2 3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral