Direktur Amnesty International Usman Hamid.
Sumber :
  • Tim tvOne

Amnesty: Usut Kematian Perawat Gabriella di Kiwirok Papua

Senin, 20 September 2021 - 12:13 WIB

Jakarta - Selain mengecam keras, Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah Indonesia mengusut tuntas kasus kematian seorang perawat Gabriella Meilani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, beberapa waktu lalu.

"Negara harus mengerahkan jajaran penegak hukum untuk melakukan investigasi secara efektif, terbuka dan independen untuk menemukan siapa pelakunya," ungkap Direktur Amnesty International Usman Hamid.

Menurut Usman, dalam peristiwa ini perlu diberlakukan norma-norma hukum humaniter. Sejatinya, norma itu mengikat kedua belah pihak, baik pemerintah Indonesia beserta jajaran aparat keamanan, maupun pihak Organisasi Papua Merdeka. 

"Sesuai norma itu, maka tidak boleh ada serangan dari pihak manapun untuk menyerang sasaran-sasaran sipil. Apakah itu objek sipil seperti sekolah, pelayanan kesehatan dan rumah sakit. Apalagi warga sipilnya," tambahnya.

Amnesty Internasional juga menyebut peristiwa yang menimpa tenaga kesehatan di Papua ini dapat  mengganggu proses pelayanan kesehatan di wilayah itu. Pasalnya jumlah personel nakes di wilayah Papua sangat sedikit.

Pada 13 September, serangan terhadap warga terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Akibat kejadian ini, dari pemberitaan media, 1 perawat dilaporkan meninggal dunia, 4 perawat lainnya luka-luka, 1 perawat dilaporkan hilang, dan 300 nakes lainnya diungsikan.

Menurut keterangan Polres Pegunungan Bintang, seorang perawat yang meninggal, Gabriella Meilani, jatuh ke jurang saat menyelamatkan diri dari serangan itu bersama seorang rekannya yang bernama Kristina Sampe. Namun Kristina ditemukan petugas Gabungan TNI dan Polri dalam keadaan selamat. 

Polres menyebut KKB melakukan kontak tembak dengan aparat keamanan pada Senin, 13 September, dan menyerang warga sipil termasuk nakes yang saat insiden sedang melayani masyarakat. Mereka juga menuding kelompok bersenjata membakar sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas, sekolah, bank, dan permukiman.

Dalam keterangan persnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon mengaku bahwa pihaknya telah mengeluarkan peringatan agar warga sipil non-Papua untuk segera meninggalkan wilayah konflik bersenjata, termasuk Pegunungan Bintang.

TPNPB-OPM membantah mereka membunuh Gabriella Meilani dan melemparkannya dari jurang setinggi 400 meter. Kelompok ini juga mendesak supaya dilakukan investigasi independen dan menyeluruh yang melibatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ner

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral