- Antara
Presiden Joko Widodo: Siapa pun Pemimpinnya Jangan Kembali Ekspor Bahan Mentah
Contoh lain adalah pengambilalihan saham mayoritas PT Freeport Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID atau PT Inalum (Persero).
"Perlu saya sampaikan kepada para senior, para sesepuh bahwa Freeport sekarang ini mayoritas sudah milik Indonesia, bukan milik perusahaan Amerika lagi karena sebelumnya kita hanya diberi 9,3 persen, tiga tahun kami bernegosiasi sangat alot sekali dan kita sekarang sudah memegang saham mayoritas 51 persen," tambah Presiden.
Presiden mengaku ia sebelumnya tidak mau mengunjungi PT Freeport Indonesia karena perusahaan itu bukan milik Indonesia.
"Tetapi sekarang saya ke Freeport karena itu jelas milik kita, menjadi milik BUMN kita, artinya milik pemerintah Indonesia dan juga yang saya senang, di sana saya cek, karyawannya saya denger banyak yang bule, dijawab 'Enggak Pak, sekarang 98 persen itu adalah Indonesia', dan yang saya senang lagi 40 persen itu adalah Papua, masyarakat Papua," ungkap Presiden.
Artinya, menurut Presiden Jokowi, terjadi transformasi teknologi dan ekonomi.
"Saya baru sadar ketika masuk ke sana, baru sadar bahwa ini adalah transformasi ekonomi yang besar. Kalau ini konsisten, terus kita lakukan, tanpa kita takut digugat, nilai tambah nanti akan melompat," kata Presiden.
Berdasarkan perhitungan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kutip Presiden, dengan kepemilikan saham Freeport Indonesia sebesar 51 persen, maka pemerintah mendapatkan pajak, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), bea ekspor, deviden yang lebih besar sehingga setelah dijumlahkan 70 persen pendapatan Freeport masuk ke kas negara.