- ANTARA
Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Temukan Ada Tren Saling Lempar Tanggung Jawab
TGIPF dibentuk Presiden Jokowi sebagai upaya mengusut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi selepas pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam.
Temuan Sementara TGIPF
Penyidikan tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan ratusan nyawa aremania masih terus dilakukan. Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan, sempat mengungkapkan temuan sementara yang dirilis melalui siaran Youtube Kemenko Polhukam.
Berikut 4 temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dalam investigasi tragedi Kanjuruhan.
1. Kanjuruhan Tak Layak Gelar High Risk Match
(Dok. Gas air mata dilepaskan aparat kepolisian ke tribun Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022. Sumber: ANTARA)
TGIPF menyimpulkan bahwa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, tidak layak menggelar pertandingan dengan risiko tinggi (high risk). Laga laga Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 salah satu pertandingan dengan high risk.
Hal itu diungkapkan oleh anggota TGIPF Nugroho Setiawan dalam tayangan di YouTube Kemenko Polhukam, seperti dikutip Senin (10/10/2022).
"Kesimpulannya sementara bahwa Stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa," kata anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, seperti dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10/2022).
Nugroho mengatakan pertandingan dengan risiko tinggi membutuhkan kalkulasi yang sangat konkret. Misalnya, bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat.