- Istimewa
Pertama Kali Menonton Gala Premier Sampai Selesai, Menkumham Yasona Laoly Beri Rating 8 Plus Untuk Film Nariti
Jakarta - Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19, Nariti resmi ditayangkan serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 3 November 2022 mendatang. Film yang dibintangi Zoe Jackson, Bastian Steel, Yogi Werner, Paramitha Rusady, dan Agus Melasz ini mengangkat kisah cinta remaja berlatar budaya Batak.
Sebelum tayang perdana secara serentak di bioskop seluruh Indonesia nanti, film ini telah tayang pada gelaran Gala Premiere di Epicentrum XXI, Rasuna Epicentrum, Jl. H.R. Rasuna Said, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (23/10).
Gala Premiere yang menghadirkan Executive Produser, Produser, Sutradara, dan seluruh pemain film ini, juga dihadiri oleh Menkumham Yasona Hamonangan Laoly, Anggota DPR sekaligus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Ketua PBNU KH. Eman Suryaman.
Film yang disutradarai Deden Bagaskara ini berkisah tentang Jefrey (Bastian Steel) yang kembali ke kampung halaman dari perantauan mengikut orangtuanya. Di sekolah baru dia bertemu Nariti (Zoe Jackson) dan jatuh cinta. Namun, perasaan Jefrey (Bastian) dihalangi kedekatan Nariti dengan (Yogi Werner), teman sekolah mereka, yang juga menyukai Nariti.
Menyandang status bad boy, (Bastian) menantang Rico (Yogi Werner) untuk membuktikan siapa di antara mereka yang pantas menjadi kekasih Nariti. Berhasil meraih hati Nariti, penolakan muncul dari Sarmaida (Paramitha Rusady), ibu Nariti. Perempuan yang bekerja sebagai penenun ulos ini melarang hubungan anaknya dengan Jefrey (Bastian).
Ponty Gea, produser eksekutif Nariti, mengatakan film yang bernuansa keindahan Danau Toba ini merupakan film layar lebar kedua yang diproduksi oleh MRG Film. Sebelumnya, MRG Film pernah memproduksi Sang Prawira (2019) yang meraih rekor MURI sebagai film dengan pemeran polisi aktif terbanyak.
“Bersyukur akhirnya tayang setelah tertunda akibat pandemi,” ucap Ponty seraya berharap melalui film yang digagas Burhanuddin SE, Ketua Umum Forum Komunikasi Lintas Umat (Forkalimat) ini, bisa bermanfaat mengangkat budaya Batak serta mengedepankan nilai-nilai toleransi.
“Ini masyarakat penonton dapat lebih mencintai budaya daerah,” lanjutnya.
Senada dengan Ponty, Ketua PBNU KH. Eman Suryaman mengapresiasi film ini sebagai sebuah karya seni yang mengangkat harkat dan martabat perempuan, serta bisa menjadi landasan untuk melawan beragam hal-hal tersebut.
“Nabi Muhammad saja ketika melihat para kaum perempuan yang terhinakan, dimulailah Sunnah Rasul untuk mengangkat harkat dan derajat perempuan yang sangat luar biasa.
Itulah hikmahnya menonton film ini karena banyak hal yang bisa dipetik,” jelas peraih gelar Doktor dari UGM pada tahun 2008 tersebut.
Lebih lanjut, Dosen Ilmu Filsafat Univefsitas Nahdlatul Ulama Cirebon ini mengungkapkan bahwa film ini sangat baik untuk ditonton oleh semua kalangan dari semua usia. Meski terkesan merupakan film yang ditujukan untuk anak muda, film ini sangat dianjurkan ditonton oleh para orangtua.
“Orangtua kan menjadi bagian penting dalam edukasi di masyarakat,” lanjutnya.
Turut menonton bersama para tokoh di Gala Premiere ini, secara mengejutkan, Menteri Hukum dan HAM Yasona Hamonangan Laoly mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama ia menonton pemutaran perdana sebuah film hingga selesai.
Sembari memberikan apresiasi yang tinggi untuk jalan ceritanya, ia juga mengajak seluruh elemen bangsa menonton film ini.
“Mari teman-teman, siapa saja, mulai dari yang muda sampai yang tua, tonton Film Nariti! Saya recommend. Mantap!,” ajak peraih gelar Kaanib Ng Bayan Award dari Pemerintah Filipina ini.
Tak hanya itu, Yasona juga menjelaskan bahwa film ini banyak menampilkan nilai-nilai yang perlu kita teladani tentang hidup. Banyak pengajaran-pengajaran yang terkandung dalam dialog-dialog yang termuat dalam film ini.
Dengan banyaknya hal positif yang terkandung dalam film ini, mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas HKBP Nomensen ini tak ragu memberikan rating tinggi untuk film yang nantinya juga akan tayang di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam tersebut.
“Kalau saya katakan ini delapan bisa ini. Delapan plus, Mantap!” pungkasnya.(ant/chm)