- Tvonenews.com/Abdul Gani Siregar
Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Patuh Perintah Kemenkes
Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan bagaimana pihaknya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menangani kasus gagal ginjal akut yang menyerang puluhan anak-anak.
Dia mengatakan sementara ini, pihaknya terus mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan RI berdasarkan surat edaran yang memerintahkan menghentikan suplai obat sirop dan berhenti edarkan.
Lebih lanjut, Heru mengungkapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menjalin komunikasi dan rapat kerja dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.
"Ya, kan sudah ada instruksi, udah ada ada edaran dari Kementerian Kesehatan. Kemarin juga dari Dinas Kesehatan DKI berkomunikasi dengan DPRD. Langkah-langkahnya mudah-mudahan bisa seperti yang kemarin kita persiapkan semuanya," kata Heru di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
Hasil dari pertemuan rapat kerja antara Dinas Kesehatan dan DPRD DKI Jakarta, ada usulan untuk membangun rumah sehat khusus anak.
Kepala Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara (Kasetpres) ini pun sepakat dengan usulan tersebut. Menurut dia bagus apabila ada rumah sehat khusus anak.
"Rumah sehat khusus anak ya bagus. Kita akan coba berbagi cara, nanti Dinas Kesehatan yang mengkolaborasi, mendesain (rumah sehat anak) itu," tuturnya.
Sementara diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan saat ini tercatat 90 kasus yang didiagnosa gagal ginjal akut atipikal di Jakarta.
Diantara 90 orang tersebut diketahui sebagian besar meninggal dunia, sementara lainnya sedang dirawat dan survive melawan penyakit gagal ginjal.
“Data yang kami himpun mulai Januari sampai dengan kemarin terlaporkan 90 kasus dengan diagnosa kerja gagal ginjal akun atipikal,” kata Widyastuti saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (25/10/2022).
“Secara umum di DKI Jakarta dari Januari 90 tercatat. 49 orang meninggal, kemudian sedang dirawat 26 orang, kemudian yang survive 15 anak,” lanjut Widya.
Widyastuti mengaku hingga kini pihaknya masih melakukan hospital record review guna mengetahui ada berapa anak yang terjangkit gagal ginjal misterius ini. (agr/ree)