- Syifa Aulia/tvOne
Jusuf Kalla Beberkan Tiga Kriteria Sosok Tepat Diusung Capres dan Wapres, Anies Baswedan Dianggap Masuk Kriteria
Jakarta - Mantan Wakil Presiden RI Juzuf Kalla (JK) mengungkapkan tiga kriteria yang menurut dia ideal untuk dijadikan Capres dan wakil presiden (wapres).
Menurut dia, kriteria pertama adalah orang tersebut harus mempunyai jiwa kepemimpinan.
"Tanpa leadership, negeri yang besar ini dia [presiden] tidak bisa jalankan, dan tidak bisa pimpin, tidak bisa mempersatukan," kata JK di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Kriteria yang kedua adalah capres dan cawapres harus berintelektual atau mempunyai pengetahuan yang baik. Sedangkan, yang ketiga harus mempunyai rekam jejak dan pengalaman yang baik.
JK mengungkapkan itu terkait momen kebersamaan dirinya dengan Anies Baswedan yang belakangan ini terjadi. Ia mengaku sering bertemu Anies karena memiliki hubungan sahabat.
"Tadi sudah saya sampaikan, saya kenal baik sebetulnya sama Anies, bersahabat dengan Prabowo, bersahabat dengan Bu Puan. Semua baik," kata JK.
Meski demikian, dalam memilih presiden dan wapres, dia menegaskan tidak akan memilih berdasarkan orangnya. Namun, harus sesuai dengan tiga kriteria ideal yang dia miliki tadi.
"Tapi dalam presiden [dan wapres] itu jangan kita lihat orangnya, lihat kita bikin dulu kriteria yang kita sepahami," ujarnya.
Asal Bisa Kerja
Bagi Kalla, cawapres itu harus dilihat berdasarkan kinerja bukan hanya sebatas elektabilitas.
"Wakil itu pertama dinilai bukan popularitasnya, tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden," kata JK di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Ia kemudian membandingkan pengalaman dirinya, Budiono, hingga Maruf Amin yang pernah menjadi wapres. Ia mengklaim dirinya dan dua tokoh tersebut mampu duduk di kursi wapres meskipun tidak pernah kampanye.
"Coba dilihat semua, saya dua kali wapres, Pak Budiono, Pak Kyai, pernah kampanye enggak? Enggak pernah. Tapi harus bekerja dengan baik. Sehingga dinilai 'oh ini bisa'. Tentu bisa kerja sama enggak, bisa membantu enggak?" kata JK.
Ia menilai elektabilitas bukan menjadi tolak ukur utama orang tersebut dinilai bisa menjadi cawapres.
"Tapi dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang, orang akan menilai dia sanggup bekerja tidak," ujar dia.
Cawapres Masih Pilihan
Capres dari Partai NasDem Anies Baswedan mengaku belum menentukan pilihan soal sosok cawapresnya untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, keputusan soal cawapres itu masih memiliki waktu yang lama. Sebab pendaftaran pasangan capres dan cawapres dijadwalkan pada November 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak menjawab saat disuruh memilih antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres usulan Partai Demokrat, dan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres usulan PKS.
"Masih panjang. Nanti, nanti, nanti," ujar Anies di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu mengaku juga belum melakukan agenda kampanye. Namun, dirinya menyebut sudah bertemu sejumlah orang untuk bersilaturahmi.
"Baru ketemu orang-orang aja," kata dia.
Di hadapan awak media, Anies berjanji akan mengajak para wartawan jika dirinya memiliki agenda kegiatan
"Saya belum kemana-mana, nanti kalo pergi-pergi ku ajak," kata dia.
Selain itu, Anies juga mengungkapkan soal perkembangan Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, NasDem, dan Demokrat.
Menurut dia, koalisi tersebut akan diumumkan jika sudah tiba saatnya.
"Nanti dong kalo udah siap," tandasnya. (saa/ppk)