Kolase Hotman Paris dan Ferdy Sambo - Putri Candrawathi.
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com

Hotman Paris Yakin Tangisan Ferdy Sambo Bukan Sandiwara: Jarak Waktu Dia Menangis sampai ke Tembakan ...

Kamis, 3 November 2022 - 16:18 WIB

Pengacara kondang Hotman Paris menyampaikan pandangannya soal tangisan Ferdy Sambo kepada ajudannya sesaat sebelum terjadinya peristiwa penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Saya baca itu benar, seorang jenderal menangis. Ya, saya baca lagi. Jarak waktu dia menangis sampai kemudian penembakan itu kurang dari 45 menit dan itu tidak ada orang lain, jika itu berpura-pura." ungkap Hotman dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa (1/10/2022).

Terlebih, lanjut Hotman, saat itu belum ada skenario yang dirancang untuk menutupi pembunuhan keji terhadap Brigadir J.

"Dan waktu itu kan belum ada sandiwara, belum terbongkar. Maksud saya, di situlah motivasi saya bisa masuk bahwa unsur-unsur pembunuhan berencana bisa lolos dari situ. Kalau pasal 338 agak susah untuk lolos,” jelas Hotman.

Pada kesempatan yang sama, inisiator Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) Saor Siagian menyatakan tidak sepakat dengan ucapan dari Hotman Paris.

Sebagai seorang yang cukup vokal dalam mengawal kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sejak awal itu meyakini kalau tangisan Ferdy Sambo adalah trik yang sengaja dibangun untuk memperoleh simpati.

"Cuma kalau soal nangis-nangis itu, Pak Hotman itu sudah terbantahkan. Ternyata itu betul-betul trik yang dibangun oleh Sambo," sanggah Saor.

Lebih lanjut Saor menuturkan bahwa tangisan itu tak hanya dilakukan kepada ajudannya yakni Bharada E dan Bripka Ricky Rizal, tetapi Sambo juga ia tunjukkan kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, hingga ke Komisioner Kompolnas RI Poengky Indarti.

Maka dari itu tangisan Ferdy Sambo ia nilai sebagai bagian dari perencanaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Jadi artinya itu adalah benar-benar perencanaan dengan trik nangis itu meyakinkan bahwa dia seperti korban," ucap Saor.

Hotman Paris kemudian memberi kembali tanggapannya. Menurutnya tangisan di depan Kapolri dan di hadapan Poengky bisa saja memang direncanakan oleh Ferdy Sambo. 

Namun pengacara yang kini mendampingi kasus Teddy Minahasa ini masih tak yakin kalau tangisan Sambo di depan ajudannya itu sengaja dipalsukan oleh Sambo.

"Mungkin nangis-nangis belakangan, bisa saja di rekayasa. Tapi kalau seorang Jenderal berdua sama ajudannya nangis, kayaknya agak susah itu disimpulkan rekayasa tangisan,” jelas Hotman.

Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J masih terus berlangsung. Majelis hakim  hari ini, Rabu (3/11/2022) menghadirkan sedikitnya 11 orang saksi:

1. Pengusaha CCTV Tjong Djiu Fung alias Afung

2. Ridwan Janari anggota Polri

3. Rifaizal Sumual anggota Polri

4. Ridwan Soplanit anggota Polri

5. Dimas Arki anggota Polri

6. Dwi Robiansyah anggota Polri

7. Arsyad Daiva Gunawan anggota Polri

8. Aris Yulianto anggota Polri

9. Diryanto ART

10. Saksi HK

11. Saksi AN

(amr)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral