- Tim tvOne - Andri Prasetiyo
Anies Baswedan Jawab Tudingan Pecah Belah PDIP Karena Bertemu Gibran di Solo
Sleman, DIY - Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan menjawab tudingan soal memecah belah PDI Perjuangan. Tudingan itu muncul usai Anies bertemu Walikota Solo yang juga kader PDIP Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa 15 November kemarin.
"Saya ingin sampaikan pada semua, ini semua banyak relawan di sini, buat semuanya para relawan mari kita pastikan bahwa kita bukan rombongan yang memecah belah, kita rombongan yang mempersatukan," kata Anies Baswedan saat berpidato pada acara deklarasi Forum Ka'bah Membangun (FKM) di Grand Pacific Hall, Sleman, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022).
Anies mengajak para relawan pendukungnya untuk tidak ikut-ikutan menjelekkan siapapun. Para relawan juga diminta menjangkau semua kalangan.
"Yang menjelekkan itu biasanya sedang jelek. Kalau yang sudah baik tidak perlu menjelekkan yang lain, tunjukkan kebaikannya. Kalau sudah baik buat apa menjelekkan, kita tinggal tunjukan kebaikannya. Kenapa kalau bicara positif ya memang karena insya allah kita positif. Kalau yang bicara negatif nanti dia sedang negatif" ungkapnya.
"Jadi pesan saya buat semua relawan, jangan terbawa ikut-ikutan menjelekkan, bila kita dijelekkan dijawab Assalamualaikum, itu saja, gak usah khawatir. Dan sampaikan pada semua bahwa kita ingin bersatu, kita ingin bekerja bersama, dan ini adalah ikhtiar untuk semuanya," sambung Anies.
Anies kemudian mencontohkan semasa dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun. Ia mengaku tidak pernah melakukan diskriminasi kepada warga Jakarta.
Bahkan semua warga Jakarta mendapatkan kesetaraan dalam hal pelayanan. Padahal saat Pilkada, Anies menyebut suasana politiknya cukup panas.
"Selesai pilkada di Jakarta, walaupun panasnya seperti apapun, ketika bertugas semua mendapatkan kesetaraan pelayanan, semua. Tidak perlu melakukan diskriminasi," beber mantan Mendikbud tersebut.
Selain meminta pendukungnya tidak menjelekkan pihak lain, Anies juga menyampaikan pesan lain. Yakni menjawab tudingan yang diarahkan dengan bukti rekam jejak.
"Bukan sekedar bawa visi, bukan sekedar bawa misi tapi bawa rekam jejak. Jadi kalau ada tudingan macam-macam, katakan seluruhnya harus diiringi dengan bukti dan buktinya gampang, lihat saja yang sudah terjadi di Jakarta. Di Jakarta sudah mengerjakan 5 tahun silakan tengok, dan Alhamdulillah yang direncanakan, yang dijanjikan atas izin Allah tertunaikan," tegasnya.
Anies juga meminta relawan pendukungnya untuk tidak mengirimkan pesan yang negatif. Relawan pendukungnya juga diminta tidak ikut-ikutan menyebarkan berita bohong atau hoax.
"Kita tunjukkan perjuangan kita adalah perjuangan bebas dari hoax, yang membawa pesan-pesan yang kredibel, pesan-pesan yang bisa dipercaya, itulah yang kita bawa sama-sama," ujar Anies.
Anies menambahkan, dirinya juga mengajak para pendukungnya untuk melupakan semua yang terjadi dalam pemilu maupun pilkada. Sudah saatnya untuk bersama-sama membangun Indonesia.
"Jangkau semua, jangan hanya menjangkau sebagian, dan kita ingat-ingat, kalau pun ada perbedaan pandangan nanti pada selesainya proses ini, kita akan jalan bersama-sama," ucap mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menuding Anies Baswedan ingin memecah belah PDIP. Tudingan itu dilontarkan karena Anies bertemu Gibran yang merupakan kader PDIP sekaligus Walikota Solo. (Apo).