- Tim tvOnenews/Muhammad Bagas
Basarnas Ungkap soal Strategi Gerak Cepat Penanganan Dampak Gempa Bumi di Cianjur
Jakarta - Bencana alam gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Yang berkekuatan 5,6 Magnitudo mengakibatkan ratusan korban dan bangunan warga yang roboh. Adapun terbaru, Basarnas ungkap soal strategi gerak cepat penanganan dampak gempa bumi di Cianjur Selasa (22/11/2022).
Saat ini personil Polri, BNPB dan warga saling bahu membahu untuk mengevakuasi korban terjadinya gempa bumi Cianjur, karena dampak kerusakan yang luar biasa, ada banyak bangunan yang roboh.
Basarnas Ungkap soal Strategi Gerak Cepat Penanganan Dampak Gempa Bumi di Cianjur.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Henri Alfiandi menerangkan soal beberapa hal tentang penanganan dampak dan korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Dimana saat gempa terjadi, Kepala Basarnas dan timnya sedang Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI.
"Saya mulai dengan kronologis bahwa terjadi gempa bumi berkekuatan 5,6 pada tanggal 21 November pukul 13.21. ini juga bertepatan dengan kita kemarin melakukan dengar pendapat dengan DPR komisi V di DPR RI dan kita segera keluar dan mengakhiri rapat dengar pendapat," ujarnya
"Dan dilanjutkan kita berkoordinasi dengan para staf saya sendiri yang memimpin untuk segera melakukan tindakan respon terhadap terjadinya gempa hingga pukul 13.50 gempa susulan masih terjadi namun tidak dirasakan sampai dengan Jakarta," ucapnya dalam Konferensi Pers yang digelar Basarnas, pada Selasa (22/11/2022).
Pihak Basarnas memiliki hambatan dan mengirim secepat mungkin personil ke titik lokasi gempa.
"Tetapi di daerah tersebut masih terasa dan daerah yang terdampak adalah daerah terdekat sekitarnya Garut, Sukabumi dengan skala intensitas sampai 4 dan 5 Basarnas. Sampai saat ini ada 103 personel dari berbagai kantor pencarian dan pertolongan Bandung, sebanyak kurang lebih 272 Basarnas kantor pusat 13 personel Semarang, kita kirimkan 20 orang, Cilacap 15 bsg pasukan khusus Basarnas 10 orang dan kantor pusat sendiri 9 orang, ada 3 truk yang kita kirimkan, tiga Rescue truck dan 3 kompartemen 2 motor trail" ungkapnya
"Dan ini berangkat hanya dari Jakarta kita belum menghitung sampai personel dari Bandung Semarang dan kantor-kantor besar yang ada kemudian kelengkapan yang kita pakai adalah peralatan yang alat medis alat komunikasi," sambungnya.
Tim Urban SAR dari Kantor SAR Semarang Diterjunkan ke Lokasi Gempa Cianjur, Jawa Barat.(Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno)
Lebih lanjut, Kepala Basarnas menuturkan bahwa pendukung lainnya percepatan ini untuk memberikan pertolongan tugas Basarnas adalah utamanya mencari orang-orang yang terdampak terutama yang mungkin di dalam reruntuhan dan segera menyelamatkan orang-orang ini.
"Tugas utama dulu baru dilanjutkan dengan tugas berikutnya yaitu memberikan pertolongan medis dan lain sebagainya dan mengerahkan seluruh potensi besar yang ada di daerah terdampak sehingga lebih efektif,"
"Mengingat sebaran tempat lokasi kejadian di Cianjur ini sangat luas sehingga tidak bisa hanya satu titik berikut titik satu daerah," paparnya dalam konferensi pers Basarnas terkait Gempa Cianjur, pada Sekasa (22/11/2022).
Terakhir, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi mengungkapkan bahwa dirinya dan tim segera memetakan daerah dimana dampak yang dirasakan itu, sampai yang benar-benar membutuhkan.
"Semua ini dikontrol dari Basarnas command Center dan memberikan perintah tegas kepada petugas-petugas yang kirimkan," pungkasnya."
RSUD Cimacan Dipenuhi Ratusan Pasien Korban Gempa Cianjur
Petugas terus mengevakuasi korban yang belum ditangani akibat gempa bumi yang mengoncang Cianjur, Jawa Barat dengan kekuatan Magnitudo 5,6 pada Senin 21 November 2022. Akibat jalan terputus menuju Cianjur, sebagian korban ditangani di RSUD Cimacan.
Hingga Selasa (22/11/22) dinihari pukul 00.05 WIB, Koordinator Media RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, dokter Rizki Utama menyampaikan sebanyak 213 masuk dari berbagai wilayah.
"Korban yang kita terima 213 orang, 13 diantaranya meninggal dunia. Tiga orang kita rujuk ke rumah sakit di daerah Bogor, 2 cidera kepala berat dan satu patah tulang paha," katanya di lokasi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat merilis data terakhir korban jiwa dan kerusakan akibat gempa Cianjur pada Senin 21 November 2022. Sebanyak 162 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada pukul 13.21 WIB.
Berdasarkan rilis laporan sementara BPBD Cianjur yang diterima VIVA, data hingga pukul 20.00 WIB menyebutkan bahwa sebanyak 162 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sementara, untuk korban luka-luka akibat gempa Cianjur mencapai 326 orang. Kemudian, BPBD Cianjur juga menjelaskan sebanyak 13.784 orang dilaporkan mengungsi dan sebanyak 2.345 unit rumah dan bangunan dilaporkan mengalami kerusakan. (ade/ind)