Jakarta - Masih berlanjut, sidang perkara obstruction of Justice kembali dilakukan hari ini, Kamis (24/11/2022), dengan agenda pembacaan pernyataan dari saksi Seno Sukarto yang tidak dapat hadir karena dalam kondisi sakit. 

Saksi Seno Sukarto, selaku Ketua RT 05/031, Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Komplek Polri Duren Tiga diberikan 18 pertanyaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas keterlibatannya sebagai saksi penggantian DVR CCTV

Saat ditanya mengenai izin penggantian DVR CCTV, Seno Sukarto mengaku tidak dimintai izin. 

“Penggantian DVR CCTV dilakukan tanpa izin dari saya selaku ketua RT dan saya baru tahu tentang penggantian DVR CCTV pada tanggal 11 Juli,” jawab Seno. 

Sebelumnya, pada 9 Juli 2022 DVR CCTV telah diganti oleh orang tidak dikenal. Menurut keterangan Zafar dan Marzuki, satpam yang melaksanakan piket pada  8 dan 9 Juli. 

“Tanggal 12 Juli jam 07.00 pagi, saudara Marzuki dan Zafar datang ke rumah saya menjelaskan bahwa pada tanggal 9 Juli 2022 ada sekitar 2 sampai 5 orang yang datang mengaku sebagai anggota polisi ke pos pengamanan komplek, tetapi tidak diberitahu dimana bertiga dan tidak memberikan nama. Lalu, mereka mengganti DVR CCTV yang sudah ada dengan yang baru,” lanjutnya. 

Diketahui, kepemilikan CCTV ini sudah dipasang sejak 2016, yang adalah hasil dari inisiatif dan pendanaan swadaya warga komplek. Sehingga CCTV tersebut adalah milik warga dengan perawatan dari dana swadaya warga dengan Ketua RT sebagai penanggung jawabnya. 

Dengan letak DVR dan kontrol monitor CCTV tersebut ada di pos satpam dan adapun yang bertanggung jawab mengoperasikan CCTV tersebut adalah satpam Komplek Polri Duren Tiga.

Dalam hal ini, saat ditanya penyidik tentang saksi lain yang akan di ajukan, Seno Sukarto menjelaskan bahwa saudara Marzuki dan saudara Zafar dapat dimintai keterangannya sebagai satpam yang bertugas melaksanakan tiket saat DVR CCTV diganti. (MG9/ree)