- tim tvonenews/viva
Bareskrim Polri Panggil Ismail Bolong Pekan Depan
Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto diduga mendapat suap dari kasus tambang ilegal yang diberikan oleh mantan polisi Ismail Bolong. Jumlah suap yang diduga diterima pun tidak main-main, sekitar Rp6 miliar dalam bentuk dolar.
Namun, keberadaan Ismail Bolong hingga kini belum diketahui alias mendadak hilang seusai kabar tersebut terkuak.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto mengaku pihaknya masih berupaya mencari Ismal Bolong. Dia mengatakan pihaknya bahkan akan melayangkan pemanggilan kedua pada pekan depan.
"Kalau rumahnya, jelas semua (sudah diketahui), hanya keberadaan yang bersangkutan, ya (yang belum tahu). Namun, nanti kami kabari, ya," ujar Pipit saat dihubungi, Minggu (27/11/2022).
Pipit mengaku pemanggilan pertama terhadap Ismail Bolong dilewati tanpa kehadiran yang bersangkutan. Oleh karena itu, dia mengatakan sudah menyiapkan pemanggilan kedua terhadap Ismail Bolong.
"Minggu depan, ya (pemanggilan kedua)," jelasnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memastikan akan menuntaskan kasus dugaan setoran yang terkait dengan tambang ilegal di Kalimantan Timur itu berdasarkan pengakuan dari Ismail Bolong.
Sigit menuturkan, pengusutan kasus tersebut tentu dimulai dari pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Ismail Bolong.
“Tentunya kita kan mulai dari Ismail Bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa,” ujar Sigit kepada wartawan, sebagaimana dikutip Minggu (27/11/2022).
Lebih lanjut, Sigit telah menginstruksikan kepada jajarannya di Polri maupun di Polda Kaltim untuk mencari keberadaan Ismail Bolong untuk diperiksa dan dimintai keterangan.
Pencarian terhadap Ismail Bolong dilakukan untuk proses pemeriksaan dalam memperoleh keterangan dan alat bukti sebagai tindak lanjut proses pidananya. “Karena kan kalau proses pidana kan pasti harus ada alat bukti yang cukup,” jelasnya. (lpk/ito)