- (ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Jokowi Disebut Tengah Gundah Jelang 2024, Pengamat: Dia Kehilangan Zona Nyaman
Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Budi Satrio atau yang akrab disapa Hensat menyebut Presiden Jokowi tengah berada dalam fase gundah menjelang akhir jabatannya pada tahun 2024 mendatang.
Hensat menilai, kemenangan Jokowi melawan Prabowo saat Pilpres 2019 lalu, tak serta merta membuat politikus PDIP tersebut digdaya berkepanjangan.
Namun, lanjut Hensat, alih-alih senang Jokowi malah kehilangan zona nyamannya sendiri.
"Menurut saya, Pak Jokowi tuh seperti sedang gundah, gelisah mencari kenyamanan dia sebagai presiden," ucap Hensat dalam diskusi bertajuk 'Menelisik Zona Nyaman Jokowi' di Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
"Tadinya saya pikir pada saat dia menang melawan pak Prabowo itu dia sudah menemukan zona nyamannya, ternyata pada saat dia harus mengakhiri jabatannya di 2024 nanti, terlihat menurut saya, saya persepsikan dia kehilangan lagi zona nyamannya," sambungnya.
Kemudian, kata Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut, Jokowi masih terus berusaha mencari zona nyamannya.
Pun para pendukungnya, tambah Hensat, juga turut mencari zona nyamannya masing-masing.
"Para pendukung mencari kenyamanannya dengan apa? Melepaskan isu presiden 3 periode misalnya, melepaskan isu perpanjangan masa jabatan presiden misalnya," ujar dia.
"Kemudian yang paling pamungkas adalah bahwa Pak Jokowi boleh maju lagi sebagai wakil presiden. Itu menurut saya usaha-usaha mencari zona nyamannya," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam pencarian zona nyamannya, Jokowi acap kali menyambangi wilayah-wilayah tertentu yang dianggap sebagai zona nyamannya.
"Menurut saya, beberapa kali terlihat bila ada sedikit polemik yang terjadi di negara maka sering sekali pak Jokowi pergi ke NTT, ke Bali, ke Jawa Tengah, ke provinsi-provinsi yang menurut saya memiliki zona nyaman yang tinggi buat Pak Jokowi," terang Hensat.
"Karena disana, dia akan menemukan loyalis-loyalis tertinggi dari seluruh loyalis yang dia punya," pungkasnya.(rpi/muu)