- Rika Pangesti/tvonenews.com
Pakar Nilai Jokowi Nyaman Berada di Tengah Relawannya: Tak Dapat Kritik Tajam, Hanya Jilatan Pendukung
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut tengah mencari zona nyamannya usai kehilangan hal itu pasca pemilu 2019.
Menurut Pakar Komunikasi Politik, Hendri Budi Satrio, zona nyaman Presiden Jokowi berada di tengah relawan-relawan pendukungnya.
"Nah baru-baru ini, ada kegiatan Nusantara bersatu. Menurut saya juga bagian dari usaha mencari zona kenyamanan dari seorang Jokowi," kata Hensat di Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
Hensat sapaan akrabnya, menjelaskan, sebab apabila berada di tengah-tengah relawannya, Jokowi tak akan mendapati kritikan-kritikan tajam yang memengangi telinganya.
Dia memaparkan, Jokowi di tengah lautan pendukungnya akan mendapatkan pujian serta dukungan bak pahlawan.
"Presiden sangat terlihat sekali, pak Jokowi sangat terlihat nyaman berada di tengah relawan, baik itu Musra (baca: Musyawarah Rakyat) maupun Nusantara bersatu. Kenapa? Karena disana beliau tidak akan mendapatkan kritikan-kritikan tajam, bahkan yang ada hanya jilatan-jilatan pendukung kalau bersama relawan itu," papar Hensat.
Bahkan, lanjutnya, saat kegiatan relawan Jokowi bertajuk 'Nusantara Bersatu' di Gelora Bung Karno (GBK) pekan lalu, Presiden Jokowi menutup pidatonya dengan kalimat penggelora semangat.
"Saya ingat sekali, di video yang kita terima, video penutup Pak Jokowi pidato, dikatakan begini kurang lebihnya: 'Yang menentukan capres cawapres itu adalah partai politik. Kita bukan partai politik tapi kita punya kekuatan'," kata Hensat menirukan Jokowi.
Alumni UnPad itu menilai, kalimat yang dilontarkan Jokowi tersebut sebagai pembakar semangat kepada para simpatisannya.
"Menurut saya itu sebuah dorongan semangat dari seorang Jokowi kepada relawan untuk percaya bahwa mereka punya kekuatan politik," kata dia.
"Makanya saya jauh-jauh hari mengatakan alangkah bagusnya bila relawan Jokowi yang tegak lurus kepada Pak Jokowi itu untuk membentuk partai politik," tukasnya.
Jokowi Disebut Tengah Gundah
Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Budi Satrio atau yang akrab disapa Hensat menyebut Presiden Jokowi tengah berada dalam fase gundah menjelang akhir jabatannya pada tahun 2024 mendatang.
Hensat menilai, kemenangan Jokowi melawan Prabowo saat Pilpres 2019 lalu, tak serta merta membuat politikus PDIP tersebut digdaya berkepanjangan.
Namun, lanjut Hensat, alih-alih senang Jokowi malah kehilangan zona nyamannya sendiri.
"Menurut saya, Pak Jokowi tuh seperti sedang gundah, gelisah mencari kenyamanan dia sebagai presiden," ucap Hensat dalam diskusi bertajuk 'Menelisik Zona Nyaman Jokowi' di Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).
"Tadinya saya pikir pada saat dia menang melawan pak Prabowo itu dia sudah menemukan zona nyamannya, ternyata pada saat dia harus mengakhiri jabatannya di 2024 nanti, terlihat menurut saya, saya persepsikan dia kehilangan lagi zona nyamannya," sambungnya.
Kemudian, kata Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI tersebut, Jokowi masih terus berusaha mencari zona nyamannya.
Pun para pendukungnya, tambah Hensat, juga turut mencari zona nyamannya masing-masing.
"Para pendukung mencari kenyamanannya dengan apa? Melepaskan isu presiden 3 periode misalnya, melepaskan isu perpanjangan masa jabatan presiden misalnya," ujar dia.
"Kemudian yang paling pamungkas adalah bahwa Pak Jokowi boleh maju lagi sebagai wakil presiden. Itu menurut saya usaha-usaha mencari zona nyamannya," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam pencarian zona nyamannya, Jokowi acap kali menyambangi wilayah-wilayah tertentu yang dianggap sebagai zona nyamannya.
"Menurut saya, beberapa kali terlihat bila ada sedikit polemik yang terjadi di negara maka sering sekali pak Jokowi pergi ke NTT, ke Bali, ke Jawa Tengah, ke provinsi-provinsi yang menurut saya memiliki zona nyaman yang tinggi buat Pak Jokowi," terang Hensat.
"Karena disana, dia akan menemukan loyalis-loyalis tertinggi dari seluruh loyalis yang dia punya," pungkasnya.(rpi/muu)