- VIVA/Yeni Lestari
Terungkap Sosok Intelijen yang Menjadi Informan Kamaruddin Simanjuntak dalam Kasus Brigadir J
Jakarta - Kuasa hukum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak terkenal lantang dan berani dalam mengungkapkan kebenaran terkait kasus kematian kliennya.
Kamaruddin Simanjuntak kerap hadir dengan keterangan dan informasi-informasi yang mengejutkan. Ia pun sempat mengaku bahwa dirinya memiliki informan di dalam kepolisian.
Setelah sebelumnya Kamaruddin belum pernah membahas lebih jauh soal sosok informan tersebut, kini Pengacara keluarga Brigadir Brigadir J tersebut akhirnya mengungkapkan sosoknya.
Kamaruddin mengatakan, informannya yang memberikan informasi seputar kepolisian hingga borok mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo merupakan seorang intelijen lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).
“Yang menginformasikan ke saya itu intelijen senior, jenderal juga dari Akpol 87,” ucap Kamaruddin, dikutip dari laman VIVA Senin, 5 Desember 2022.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kamaruddin Simanjuntak saat ditanya mengenai sosok wanita menangis yang keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, sebagaimana disampaikan Bharada E saat bersaksi dalam persidangan Ricky Rizal dan Kuat Maruf pekan lalu.
Dari keterangan informan tersebut, Kata Kamaruddin, wanita menangis berpakaian seragam coklat yang keluar dari rumah Ferdy Sambo ini disebut sebagai piala bergilir.
Lebih lanjut Kamaruddin mengaitkan sosok ‘si cantik’ itu dengan dugaan perselingkuhan Ferdy Sambo yang diduga diketahui oleh Brigadir J.
“PC ini kan sering mengajak ajudannya salah satunya Yosua. Dianggap dia memberitahu keberadaan si wanita ini. Padahal dia kan ajudan diperintah-perintah ya jalan aja. Dari situlah dendam FS ke Yosua. Lalu terlihat dari bulan Juni sudah sering diancam,” ucap Kamaruddin.
Pengakuan Bharada E yang Melihat Wanita Keluar dari Rumah Sambil Menangis
Richard Eliezer alias Bharada E (tvOne/Muhammad Bagas)
Sebelumnya, Saat memberikan kesaksiannya di hadapan Majelis Hakim, Bharada RE mengatakan bahwa saat dirumah Ferdy Sambo yang berada di Jalan Bangka itu ada peristiwa dimana muncul perempuan menangis dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.
Hal tersebut, berawal saat Majelis Hakim bertanya terkait peristiwa apa yang membuat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.
"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dng FS?," tanya Hakim.
"Pada waktu bulan Juli saya agak lupa tanggalnya saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua) padahal almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," ujar Richard Eliezer
"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," sambung dia.
Tak lama berselang itu, Putri langsung memanggil ketiga ajudan tersebut, yakni Bharada RE, Brigadir Yosua dan Mathius Marey. Kemudian, kata Richard, mereka berempat langsung naik ke mobil dan berkeliling kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
"Sempat nanya ke almarhum ini mau ke mana, mereka di depan, itu perjalanan ada muter-muter di kemang, akhirnya kita balik ke kediaman bangka," kata Richard.
Lalu, ketiga ajudan hingga Putri Candrawathi langsung bersinggah sejenak di rumah Jalan Bangka tersebut. Kata Richard, saat itu Putri dalam kondisi marah namun dirinya tak berani bertanya penyebab kemarahannya tersebut.
"Bang Yos bilang ‘chad parkir mobil ke belakang’, setengah jam kemudian pak FS pulang dianter saddam," kata Richard.
Kemudian, Richard menegaskan bahwa setibanya Ferdy Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah. Namun, Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah.
“Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Eben yang datang rekannya bapak," beber Richard.
"Pas datang saya enggak lihat. Bang Yos bilang tidak ada selain kami berdua (Yos dan Matheus) yang ada di dalam rumah, area kediaman Bangka. Yang di belakang ada Romer, Saddam, ART di depan ada saya, Alfon sekuriti," sambungnya.
Lantas, Richard pun mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah di Jalan Bangka tersebut. Namun, selang beberapa saat kemudian, tetiba muncul seorang perempuan dari dalam rumah sambil menangis.
"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tutur Richard.
“Perempuan itu bilang mencari driver dia, saya lari ke samping saya panggil drivernya, perempuan itu naik baru pulang," lanjut dia.
Kemudian, Richard menjelaskan bahwa setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling. (viva/Mzn)