- Julio Trisaputra/tvOne
Hari Ini Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Digelar, 5 Terdakwa Obstruction of Justice Jadi Saksi
Jakarta – Hari ini, Selasa (6/12/2022), sidang terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi digelar.
Pantauan tvOnenews.com di lapangan, lima terdakwa obstruction of justice atau perintangan menyidikan akan menjadi saksinya.
Lima terdakwa obstruction of justice itu antara lain Agus Nurpatria, Hendra Kurniawan, Chuck Putranto, Arif Rahman Arifin dan Baiquni Wibowo.
Adapun lima orang saksi lainnya adalah anggota Polri. Dengan demikian, ada total 10 saksi yang akan dihadirkan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Sebelumnya, Senin (5/12/2022), sidang digelar dengan terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Salah satu hal yang menjadi highlight pada sidang kemarin, yakni penembakan Brigadir J di Duren Tiga versi Ricky Rizal.
Penembakan Brigadir J di Duren Tiga Versi Ricky Rizal
Terdakwa Ricky Rizal membuat pengakuan perdana soal detik-detik penembakan Brigadir J di Duren Tiga.
Menurutnya, sebelum penembakan itu, dirinya berada di luar rumah bersama Yosua Hutabarat.
“Saya mengabari yang di Magelang kepada istri kalau masih di Jakarta. Om Kuat juga keluar bilang, 'Om dipanggil bapak (Ferdy Sambo). Om Ricky sama Om Yosua dipanggil’," kata Ricky Rizal.
Dia mengatakan awalnya tidak mengetahui bahwa Brigadir J bakal dieksekusi di dalam rumah tersebut. Dari pengakuan Ricky Rizal, dirinya memanggil Yosua Hutabarat untuk masuk ke rumah.
"Saya menghampiri Yosua di depan. Terus bilang, 'Bro dipanggil bapak'. Ketika ingin masuk rumah, saya sempat berhenti di depan mobil Innova hitam," jelasnya.
Ketika masuk rumah, Ricky Rizal mengaku terkejut setelah melihat Brigadir J ditodong senjata oleh Richard Eliezer.
Menurutnya, Ferdy Sambo berada di sebelah kiri dan Richard Eliezer ada di sebelahnya.
"Saya lihat seperti ini, 'Apa pak? Ada apa pak?' terus 'Jongkok! Jongkok!'. Si Richard langsung ngeluarin senjata. Begitu Yosua mundur, karena kan nggak mau jongkok, mundur. Si Richard lepasin tembakan, 'Kenapa ini?'. Terus dooor. Gitu,” imbuhnya. (lpk/nsi)