- Istimewa
Penumpang Diproyeksikan Capai 100 Juta Orang, Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Perlu Dilakukan Lebih Masif
Sekjen Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Aseperindo) Trian Yuserna mengatakan Bandara Soekarno-Hatta memerlukan pergudangan kargo khusus untuk e-commerce.
Dia menuturkan Bandara Soekarno-Hatta harus mampu menjadi hub pergudangan kargo untuk e-commerce di kawasan Asia Tenggara, di mana saat ini hub tersebut ada di negara lain.
“Peran Bandara Soekarno-Hatta untuk pengiriman barang bukan hanya penting dan strategis tapi justru menjadi salah satu lokomotif bersama untuk kebangkitan pertumbuhan perekonomian nasional karena dia akan menjadi hub nasional pengiriman di seluruh Indonesia maupun hub transhipment internasional,” jelas Trian.
"Kalau pengiriman e-commerce itu ada hub Asia Tenggara. Kita sempat diskusi supaya ada pusat layanan berikat e-commerce di Bandara Soekarno-Hatta sehingga ada proses additional value, sehingga bisa pengiriman dari Asean itu dikumpulkan di Jakarta, di pusat berikat ee-commerce tersebut,” ujar Trian.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadji menuturkan pengembangan yang harus dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta juga harus fokus pada pelayanan termasuk baik di sisi darat maupun sisi udara.
“Peningkatan pergerakan pesawat per hour di runway, Pengaturan slot time penerbangan harus lebih merata, jangan hanya di peak hour atau golden hour. Harapannya kalau memang lagi padat maka traffic bisa diatur, karena kemampuan runway Bandara Soekarno-Hatta sudah memadai,” jelasnya.
Muhammad Awaluddin menuturkan AP II telah memiliki rencana pengembangan kapasitas (capacity planning) guna mengantisipasi backlog baik untuk sektor angkutan penumpang maupun kargo di Bandara Soekarno-Hatta, di antaranya pembangunan Terminal 4 dan Cargo Village.