- Kolase Tvonenews.com
Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J? Pendeta Gilbert Pernah Bilang Putri Jujur: Dia Hamba Tuhan
Jakarta, tvOnenews.com - Sosok terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi di hadapan hakim mengaku bahwa dia memang diperkosa oleh ajudannya itu di Magelang, Selasa (13/12/2022).
Kesaksian bahwa dirinya diperkosa oleh Brigadir J itu, dikatakan Putri Candrawathi saat menjadi saksi di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).
Menurut kesaksian Putri Candrawathi di hadapan hakim, saat di Magelang, dia mengaku diancam, dianiaya, lalu diperkosa oleh sang ajudan, Brigadir J.
"Mohon maaf yang mulia, mohon izin, yang terjadi sebenarnya adalah memang Yosua (Brigadir J) melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan juga penganiayaan dengan membanting saya tiga kali ke bawah. Itu yang benar-benar terjadi," kata Putri Candrawathi.
Adapun Putri Candrawathi mengaku heran mengapa Brigadir J yang disebut sudah melakukan pelecehan seksual kepadanya bisa mendapat penghormatan pada pemakamannya.
"Kalau pun Polri memberikan pemakaman seperti itu (penghormatan), saya juga tidak tahu. Mungkin bisa ditanyakan langsung pada institusi Polri, kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang sudah melakukan perkosaan kepada saya, pengancaman, dan penganiayaan kepada saya selaku Bhayangkari," kata Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo Emosi
Pada keterangannya sebagai saksi di persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin, Putri Candrawathi berkesempatan menjelaskan terkait peristiwa yang menimpanya di Magelang.
Pada kesaksiannya itu, Putri Candrawathi di hadapan hakim mengatakan bahwa dia mengalami perlakuan buruk dari Brigadir J, yakni berupa pelecehan seksual yang dilakukan sang ajudan itu di Magelang.
"Saya menghampiri suami saya (Ferdy Sambo) yang sedang duduk santai di ruang nonton, saya datang lalu duduk di sebelah suami saya, saya ceritakan tentang peristiwa yang terjadi di tanggal 7 Juli 2022," kata Putri Candrawathi.
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi. (ist)
Kemudian hakim bertanya padan Putri Candrawathi.
"Saat itu apa yang terjadi?" tanya hakim ke Putri Candrawathi.
Adapun Putri Candrawathi menjawab pertanyaan tersebut.
"Suami saya langsung marah yang mulia. Dia emosi, tarik nafas dalam-dalam tanpa berkata-kata lalu menangis, dan saya juga menangis," kata dia.
Dalam kondisi yang sama-sama menangis, kata Putri Candrawathi, Ferdy Sambo lalu menyuruhnya untuk masuk ke dalam kamar.
Sudah Berkata Jujur?
Jauh sebelum persidangan dimulai, Putri Candrawathi yang mengaku diperkosa Brigadir J itu pernah mendapat 'pembelaan' dari Pendeta Gilbert Lumoindong.
Saat itu, Putri Candrawathi yang memang beragama Kristen disebut Pendeta Gilbert Lumoindong sudah berkata jujur (soal dia diperkosa Brigadir J).
"Sebagai Hamba Tuhan, kalau dia (Putri Candrawathi) tidak beritakan kejujuran, dia berdosa," kata Pendeta Gilbert Lumoindong, dalam sebuah tayangan di video yang viral beberapa waktu lalu.
Hal itulah yang saat itu membuat ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat murka mendengar pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong tentaitng Putri Candrawathi.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Pendeta Gilbert Lumoindong. (ist)
Menurut ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat saat itu, pernyataan Pendeta Gilbert Lumoindong soal Putri Candrawathi sudah berkata jujur sebagai Hamba Tuhan itu menyinggung perasaannya.
Menurut Samuel Hutabarat, pernyataan tersebut dianggapnya seolah-olah menyudutkan Brigadir J, dan sang Pendeta dianggap cenderung melakukan pembelaan terhadap Putri Candrawathi.
Adapun ucapan tersebut diterjemahkan Samuel Hutabarat sebagai seolah-olah Pendeta Gilbert Lumoindong mendukung tindakan yang dilakukan suami Putri Candrawathi, Ferdy Sambo serta menyalahkan anaknya, Brigadir J.
Untuk diketahui, nyawa Brigadir J lenyap setelah dia dianggap melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Saya bilang sama dia, Pendeta Gilbert Lumoindong yang terhormat ini, setahu saya baru ini ada Pendeta bisa memfitnah orang yang sudah meninggal" kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
Setelah mendengar ucapan Pendeta Gilbert Lumoindong di YouTube soal seolah-olah anaknya bersalah, Samuel mengaku emosi dan langsung menghubungi sang pendeta via telepon.
"Saat itu, dia (Pendeta Gilbert Lumoindong) menanggapinya cuma sekali dengan pesan WhatsApp dan selebihnya dengan voice note," kata Samuel Hutabarat.
Samuel Hutabarat juga mengatakan bahwa Pendeta Gilbert Lumoindong sebelumnya sempat datang ke Sungai Bahar, memimpin doa di rumah dan bahkan berkunjung ke makam sang anak, Brigadir J.
"Dia (Pendeta Gilbert Lumoindong) waktu itu datang ke Sungai Bahar, tapi tanggalnya saya sudah lupa, dia memimpin doa di rumah dan berkunjung ke makam (Brigadir J) di makam dia juga memimpin doa," katanya. (abs)