- Tangkapan Layar
Ruhut Sitompul Sebut Indonesia Hancur Kalau Dipimpin Anies Baswedan, NasDem Marah Besar
Jakarta, tvOnenews.com - Politikus senior PDIP Ruhut Sitompul sependapat dengan meme bahwa Indonesia akan hancur jika dipimpin oleh bakal capres NasDem Anies Baswedan.
Diketahui, Ruhut mengunggah meme bertuliskan 'Indonesia hancur bila dipimpin Anies. Gerakan radikal akan tumbuh subur dan memecahkan NKRI'.
"Benar nie iccchhhhh ngeri ka’le, Gusti Boten Sare MERDEKA," tulis Ruhut dalam akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul, Kamis (15/12/2022).
Menanggapi ini, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut pernyataan Ruhut itu adalah prejudice, tidak berdasar dan penuh kebencian.
"Seolah politik itu hitam-putih, seolah manusia itu monolitik dan tidak bisa berubah," ujar Willy Aditya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12/2022).
Menurut dia, tuduhan Ruhut itu tidak bisa dibuktikan, baik selama Anies masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta maupun setelah purnajabatan.
Salah satu hal yang menampik pernyataan Ruhut adalah kehadiran Anies di Papua dalam rangka perayaan Natal.
"Jadi, suara-suara seperti yang dituduhkan itu sama sekali tidak berdasar," imbuhnya.
Dia menyebut Ruhut melakukan praktik kampanye yang sudah kuno dan kembali diproduksi untuk publik.
Menurut Willy, praktik kampanye Ruhut itu tidak akan mempengaruhi publik sebab mereka telah pintar memilah isu.
"Jadi, saran saya, Bang Ruhut dkk, gantilah narasi kampanyenya. Alih-alih membangun kesadaran kebangsaan, praktik semacam itu justru menjadi bagian dari memelihara perpecahan," kata dia.
Lebih lanjut, anggota Komisi XI DPR itu mengingatkan kepada Ruhut dan pihak yang lain untuk tidak menciptakan perselisihan dengan membuat tuduhan yang tidak berdasar.
"Jangan didik rakyat kita dengan alam kesadaran ala satrio piningit, seolah seseorang akan dengan mudah menjadikan bangsa ini menjadi begini dan begitu. Ini negara demokrasi. Elemen dan faktornya tidak tunggal. Jadi, bahasa-bahasa seperti yang disampaikan bang Ruhut itu ilusi saja dan hanya akan menghidupkan delusi-delusi," pungkasnya. (saa/muu)