- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/pri.
Bukan dari Jawa, Nama Erick Thohir Justru Terus Menguat di Lima Daerah di Pulau Jawa
Jakarta, tvOnenews.com - Nama Menteri BUMN Erick Thohir digadang-gadang terus menguat jelang Pemilu 2024.
Bahkan elektabilitas Erick Thohir mengalahkan nama-nama politisi Jawa yang terlebihdahulu meniti karir di dunia politik.
Hal itu disampaikan langsung Founder Perfekto untuk Indonesia Amir Faisal belum lama ini.
"Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal, sangat baik untuk Indonesia ke depan," katanya.
Amir mengatakan kondisi demikian tidak terlepas dari latar belakang Erick Thohir yang berasal dari wilayah luar Jawa, yakni Lampung.
Menurutnya Erick Thohir telah berkiprah lama dalam berbagai sektor usaha. Terdapat 40 persen pemilih pada Pemilihan Umum yang berada di luar pulau Jawa.
Kondisi demikian tentu menjadi ceruk pemilih yang siap mendukung pada pertarungan elektoral Pilpres mendatang.
"Ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan," ungkap Amir.
Lebih lanjut dia menambahkan, kesuksesan Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN mendapat banyak respons positif masyarakat.
Sejumlah keberhasilan dalam tugas-tugas khusus kenegaraan juga menjadi salah satu di dalamnya.
Hal itu turut diperkuat oleh rekaman survei terbaru menjadikannya salah satu cawapres terkuat.
Bahkan elektabilitas Erick Thohir begitu konsisten tempati daftar teratas di lima provinsi di Pulau Jawa.
Hal itu semakin menjadikan Erick Thohir sosok cawapres potensial dengan banyak keunggulan. Sehingga membuat daya tawar Erick Thohir kepada partai politik pengusung semakin tinggi.
"Ini berarti Erick Thohir dapat diterima secara baik di pulau Jawa dan luar pulau Jawa," kata Amir.
Sebelumnya Poltracking Indonesia menggelar survei di lima Provinsi Pulau Jawa pada 26 Novemver-2 Desember 2022. Meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta serta Banten.
Rekaman survei menunjukkan, elektabilitas Erick Thohir di lima Pulau Jawa miliki catatan bagus. Seperti di Jawa Tengah (25,4%), Jawa Timur (18,3%), DKI Jakarta (17,2%), Banten (11,7%), serta Jawa Barat (10,3%).(viva/muu)