Bharada E di persidangan.
Sumber :
  • tim tvone - Muhammad Bagas

Bharada E Ternyata Punya Kondisi Psikologis yang Seperti Ini, Kata Ahli

Selasa, 27 Desember 2022 - 05:25 WIB

tvOnenews.com - Ahli psikolog klinik dewasa Liza Marielly Djaprie hadir sebagai pembela Bharada E dalam persidangan pembunuhan berencana Brigadir J pada Senin (26/12/2022).

Terdapat tiga saksi ahli didatangkan kuasa hukum Bharada E untuk memberikan kesaksian agar meringankan hukuman pemilik nama lengkap Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Berdasarkan pendalaman psikologis, Liza menyebut bahwa Bharada E mempunyai tingkat kejujuran dan kepatuhan yang cukup tinggi.

Ia juga diketahui amat dekat dengan kedua orang tuanya sejak kecil.

Sang ahli psikologi klinik tersebut mendapatkan informasi mengenai masa kecil Bharada E melalui teknik anamnesa dengan orangtua dan Richard sendiri.

Menurut Liza, Bharada E merupakan sosok yang patuh pada orangtua.

“Anak (Bharada E) yang cenderung dari kecil sekali patuh, manis, selalu mencoba untuk menolong,” ungkap ahli psikologi klinik dewasa Liza Marielly Djaprie.

Ada cerita yang mengharukan mengenai masa kecil Bharada E di mana dirinya pernah pulang dari sekolah dengan menangis. Diketahui hal ini karena ia bertengkar dengan teman sekolahnya namun tidak mau melawan.

“Pernah beberapa kali pada saat fase sekolah dasar itu berantem dengan teman tapi pulang ke rumah meneteskan air mata, terus ditanya Mamanya ‘kenapa nggak melawan?’ menurut dia nggak papa udahlah biarin aja,” ungkap Liza Marielly Djaprie. 

Liza juga menambahkan bahwa Bharada E cenderung memiliki karakter avoidance conflict atau menghindari konflik.

“Jadi memang ada kecenderungan Richard itu avoidance conflict, jadi kita punya karakter tertentu. Salah satu yang dari kecil terlihat dari Richard adalah patuh, avoidance conflict (menghindari konflik), dan cenderung nurut aja. Selalu mencoba untuk menjaga kedamaian,” ungkap ahli psikologi klinik dewasa.

Di samping itu, ahli psikologi klinik dewasa juga menemukan fakta bahwa Bharada E adalah sosok yang senang untuk membantu orang-orang di sekitarnya.

Ketika memasuki sekolah menengah pertama atau SMP, Bharada E semakin aktif untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang lebih positif.

Diketahui ternyata Bharada E sempat tergabung dalam berbagai ekstrakulikuler mulai dari panjat tebing hingga paduan suara. Meskipun sejak memasuki SMP, Bharada E sempat mengalami masa ‘nakal’ khas anak remaja.

Kala itu dirinya sempat mengikuti tawuran karena ikut-ikutan temannya. Namun menurut saksi ahli psikologi klinik dewasa, kenalan yang dilakukan Bharada E masih tergolong wajar khas anak remaja.

“Sempat agak-agak bandel-lah, nakal dalam tanda kutip itu sekitar SMP. Jadi mengenal tawuran hal yang secara wajar masih dalam porsi yang normal. Karena memang pada fase remaja memang cenderung lebih ngikutin peer group, kelompoknya seperti apa, pencarian jati diri. Toh, perilaku itu berhenti ketika dia masuk SMA,” jelas saksi ahli psikolog klinik dewasa. (lsn/amr)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:28
00:40
01:47
01:34
03:44
02:58
Viral