- YouTube Sekretariat Presiden
Perbedaan Total Kekayaan KSAL Baru Muhammad Ali vs Laksamana Yudo Margono, Ternyata Hanya....
Jakarta – Selain rekam jejak, jumlah harta kekayaan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) terpilih Laksamana Muhammad Ali juga menjadi sorotan. Diketahui Laksamana Muhammad Ali memiliki total harta kekayaan mencapai Rp 7.226.831.090 atau Rp 7.2 miliar.
Jumlah harta kekayaan ini didapatkan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan oleh Muhammad Ali untuk periode 2021. Rincian LHKPN ini berupa satu bidang tanah dan bangunan di Bekasi dengan nilai Rp1.750.000.000.
Selain bangunan, Muhammad Ali juga memiliki harta berupa kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda emapat. Total nilai kendaraan bermotor yang dimiliki oleh Muhammad Ali seharga Rp240 juta.
Rincian kendaraan ini berupa dua mobil yakni Toyota minibus tahun 2011 senilai Rp150 juta dan Kia Picanto tahun 2012 senilai Rp 75 juta. Sementara untuk kendaraan roda dua, Muhammad Ali memiliki satu sepeda motor Kawasaki tahun 2014 dengan nilai Rp 15 juta.
Prosesi pelantikan KSAL Muhammad Ali (YouTube Sekretariat Presiden)
Bukan hanya itu, Muhammad Ali juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 720 juta serta kas dan setara kas Rp 4.516.831.090. Sementara itu, Muhammad Ali tidak tercatat memiliki utang, surat berharga, ataupun harta lainnya.
Kekayaan Yudo Margono
Sementara dibandingkan Laksamana Muhammad Ali total kekayaan Laksamana Yudo Margono terbilang cukup fantastis. Seperti yang tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diunggah oleh situs resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laksamana Yudo Margono memiliki total kekayaan sebesar Rp17,9 miliar atau tepatnya 17.970.088.086.
Diketahui laporan harta kekayaan ini diserahkan oleh Laksamana Yudo Margono pada Maret 2022 untuk periodik 2021. Menurut LHKPN, harta Laksamana Yudo Margono tersebut meliputi berbagai hal, berikut rinciannya:
- Tanah dan Bangungan: Rp10.450.959.000
- Alat Transportasi dan Mesin: Rp1.630.000.000
- Harta Bergerak lainnya: Rp365.000.000
- Kas dan Setara Kas: Rp552.129.086
Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Laksamana Yudo Margono tercatat sejumlah 51 buah. Rinciannya adalah 38 bidang di Bogor, 1 bidang di Sidoarjo, 5 bidang tanah di Surabaya, 2 bidang di Bekasi, 2 bidang di Sorong, 1 bidang di Madiun, dan 1 bidang di Tangerang.
Seluruh tanah tersebut merupakan hasil sendiri. Kemudian, untuk kendaraan Laksamana Yudo Margono memiliki sejumlah 5 buah kendaraan tercatat. Kendaraan tersebut antara lain Alphard 2,5G AT tahun 2021 senilai 1 miliar, mobil Fortuner Jeep Tahun 2012 Rp300 juta, Mobil Pajero Sport Jeep Tahun 2010 Rp310 juta, dan dua sepeda motor seharga Rp10 juta.
Tercatat dalam LHKPN tersebut, Laksamana Yudo Margono juga tidak tercatat memiliki surat berharga atau utang. Sehingga untuk kekayaan sebesar Rp17.970.088.086 adalah total harta bersihnya.
Rekam jejak KSAL Muhammad Ali
KSAL Muhammad Ali bukanlah sosok yang sembarangan di dunia militer. Dirinya diketahui memiliki rekam jejak yang panjang telah memulai karirnya sejak tahun 1989.
Sebelum dilantik sebagai KSAL, pria kelahiran 9 April 1967 ini menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Sosok Muhammad Ali adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1989.
Jabatan terakhir Muhammad Ali adalah Penglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) dengan titel Laksamana Madya. Dalam rekam jejaknya, Muhammad Ali pernah menjadi Ajudan Wapres RI Boediono (2012-2014).
Selama berkarir, Muhammad Ali pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain Waasrena KSAL (2017-2018), Gubernur AAL (2018-2019), Koorsahli KSAL (2019), Pangkoarmada I (2019-2020), Asrena KSAL (2020-2021), dan Pangkogabwilhan I yang kini dijabatnya.
Diketahui KSAL Muhammad Ali menduduki posisi Pangkogabwilhan I berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/684/VII/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang pemberhentian dan dari pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Pendidikan non-militer
Tidak hanya moncer di karier militernya, Ali juga pernah menjalani sejumlah pendidikan militer, antara lain Dikpasiswa angkatan ke-2 (1990), Dikcawak Kasel (1990-1991), Kursus Ausbildung Waffengerat U Boote 206 (kapal selam U-206 di Jerman tahun 1997).
Kemudian pendidikan Internasional PWO di Inggris (1998), International Submarine Warfare di Inggris (1999), Diklapa II Koum angkatan ke-14 (2000), Sustekdikpa TNI AL (2001), Seskoal angkatan ke-40 (2003), Sus Danlanal TNI AL (2004), hingga Lemhannas PPSA angkatan XXI (2017).
Selain itu, Muhammad Ali juga pernah menuntaskan pendidikan umum S1 ekonomi dan S2 manajemen. Tak hanya itu, dia juga aktif mengikuti seminar nasional dan simposium di mancanegara, seperti Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan lainnya.
Muhammad Ali juga banyak memperoleh tanda jasa, antara lain, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Nararya, Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun, Satyalancana Dwidya Sistha, Satyalancana Dharma Nusa, Satyalancana Wira Dharma, dan Satyalancana Kebhaktian Sosial.
KSAL Muhammad Ali resmi dilantik
Diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Laksdya Muhammad Ali sebagai KSAL (Kepala Staf TNI Angkatan Laut), Rabu (28/12/2022).
Laksdya Muhammad Ali dilantik sebagai KSAL untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang sebelumnya telah dilantik sebagai Panglima TNI.
Laksdya Muhammad Ali pun mengambil sumpah yang sebelumnya diucapkan Presiden Jokowi untuk selanjutnya diucapkan olehnya.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bhakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Laksdya Muhammad Ali.
Dia melanjutkan, “Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab”.
“Bahwa saya akan menjunjung tinggi sumpah prajurit,” tutupnya. (nsi/Lsn)