- Sumber : Muhammad Bagas / tim tvonenews.com
Kubu Ferdy Sambo Bersikukuh Buka-Bukaan soal Foto Brigadir J di Kelab Malam, Febri Diansyah Tegaskan Hal Ini
"Itu sudah kami konfirmasi dengan beberapa saksi-saksi. Dan tentu saja selain bukti keterangan saksi, dibutuhkan bukti foto salah satunya, agar lebih melengkapi kebenaran yang diungkap di proses persidangan ini," kata dia.
Lebih lanjut Febri, dari aspek dan perspektif ilmu kriminologi, jika berbicara soal pasal pembunuhan, maka bukan hanya tentang apa yang dilakukan oleh pelaku saja. Menurutnya, aspek-aspek lain tidak dapat dipisahkan. Salah satunya adalah kondisi psikologis dari pelaku pada saat itu.
Ferdy Sambo dan mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. (ist)
"Enggak mungkin tiba-tiba orang melakukan pembunuhan berencana, misalnya tanpa ada motif sebelumnya. Kemudian ada aspek lain yang juga penting diperhatikan, yaitu apakah ada kontribusi korban atau tidak. Ini juga jadi salah satu poin penting dengan cara melihat profil yang bersangkutan," kata dia.
Febri Diansyah menambahkan, Ferdy Sambo menjunjung tinggi harkat dan martabat keluarganya. Itu terlihat dari aspek bagaimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan sosialnya.
Salah satunya budaya dari SUlawesi Selatan yakni Siri na Pacce (filofi masyarakat sulsel yang berarti menjaga harga diri serta kokoh dalam pendirian).
"Ketika seseorang yang dibentuk dengan adat istiadat misalnya, sangat memperhatikan harkat dan martabat keluarga, menjaga harkat istri dan anak perempuannya misalnya. Tetapi tiba-tiba dia mendengar informasi langsung dari istrinya yang dia percayai, bahwa istrinya mendapatkan perlakuan tidak senonoh atau kekerasan seksual dari orang yang sangat dia percayai," tuturnya.