- Sumber : Julio Trisaputra / Tim tvOne
Kekeuh! Bharada E Tegaskan Ferdy Sambo Beri Perintah Bunuh Yosua, Bantah soal 'Hajar'
"Saya perintahkan Adzan Romer untuk berhenti, setelah berhenti Adzan romer turun," ujar Sambo dipotong Majelis Hakim.
"Sebentar, memang kalau dari Saguling menuju Depok memang melewati Duren Tiga?" tanya hakim.
"Sudah menjadi kebiasaan dari ajudan untuk melewati Komplek Polri, sudah menjadi kebiasaan dari driver," kata Sambo.
Detik-detik pembunuhan Brigadir J di duren tiga
Kolase foto Brigadir J bersama Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo (kiri) dan foto suasana pemakaman Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi. (ist)
Keputusan Sambo berhenti ketika melihat Brigadir Yosua di rumah dinas, setelah mengingat soal tindakan pelecehan yang dilakukan sebagaimana laporan dari Putri. Meski demikian dia mengaku sempat bimbang apakah akan mengkonfirmasi sebelumnya.
"Saya teringat apa yang dilakukan yosua terhadap istri saya, karena di Saguling saya tidak bertemu. Saya perintahkan Romer untuk berhenti, Romer biasanya kalau berhenti langsung turun. Tapi saya masih berpikir apakah saya konfirmasi hari ini, karena saya sudah konfirmasi ke istri malam," ujar Sambo.
"Kemudian saya perintahkan jalan lagi 'udah jalan aja', tapi saya putuskan untuk berhenti dan konfirmasi hari itu juga. Kemudian saya turun, senjata saya jatuh kemudian saya ambil dan saya masuk ke Duren Tiga," lanjut Sambo.
Kemudian, Sambo mengatakan jika momen senjata jatuh jenis Combat Wilson Kaliber 45 mm itu terjadi, sesaat dia turun dari mobil Land Cruiser Hitam. Ia masuk ke dalam dan ketemu dengan Ricky Rizal, Bharada E, dan Kuat untuk selanjutnya memerintahkan panggil Brigadir Yosua.