- Istimewa
Soal Isu Pemilu Proporsional Tertutup, Begini Tanggapan Jusuf Kalla
Sedangkan sistem proporsional terbuka maka yang menentukan sesorang lolos menjadi anggota dewan adalah pemilih.
Sistem terbuka, lanjut JK, juga membuat para calon ikut berkampanye. Sedangkan kalau tertutup, yang berkampanye adalah partai.
"Jika tertutup, maka calon tidak ikut turun. Misalnya calon yang menempati nomor urut 1 atau 2, bisa saja tidak turun (kampanye). Karena sudah pasti terpilih. Jadi biasanya tidak ada kegiatannya si calon itu," ungkapnya lagi.
Lebih jauh, JK juga menanggapi soal biaya para calon yang kadang membutuhkan biaya yang besar.
Menurut JK, biaya tersebut tentu saja ada. Tapi JK juga menilai, jika calon tersebut mempunyai pengabdian di masyarakat sebelumnya, maka calon tersebut akan mengeluarkan biaya yang relatif sedikit.
"Apalagi di sistem dapil kan. Jika orang itu mengabdi didapilnya jauh-jauh hari sebelumnya maka dia tidak perlu uang banyak," ujar Ketua PMI tersebut.
"Uang juga kadang disebabkan oleh persaingan internal. Makanya saya istilahkan jeruk makan jeruk," pungkas JK. (saa/aag)