- Istimewa
Rocky Gerung Gagal Fokus dengan Jam Tangan Anwar Ibrahim, Ternyata Karena Ini
Jakarta, tvonenews.com - Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim lakukan kunjungan ke Indonesia dari tanggal 8 hingga 9 Januari 2023. Ternyata, kunjungan tersebut menyita perhatian publik bingga tokoh-tokoh politik serta akdemisi di Indonesia.
Tak hanya kedatanganya saja, pidato PM Malaysia, Anwar Ibrahim pun menyita perhatian akademisi Rocky Gerung.
Bahkan, Rocky Gerung juga mengaku gagal fokus teradap jam tangan PM Malaysia, Anwar Ibrahim itu.
"Saya banyak melihat potongan video dan video lengkap ketika Anwar Ibrahim berpidato dan melakukan tanya jawab. Tetapi yang pertama kali yang membuat gagal fokus dengan jam tangan Anwar Ibrahi," kata Rocky Gerung seperti yang dilansir dari kanal YouTubenya, Rabu (11/1/2023).
Kemudina, dia juga jelaskan mengapa dirinya gagal fokus terhadap jam tangan Anwar Ibrahim. Karena menurutnya, jam tangan yang dikenakan PM Malaysia Anwar Ibrahim itu sangat sederhana.
"Jadi jam tangan yang dipakai Anwar Ibrahim itu sangat sederhana, kemungkinan jam tangannya itu dia pakai seharga satu hingga dua juta," katanya.
Kemudian, dia katakan, dirinya coba bandingkan dengan jam tangan pejabat yang datang saat Anwar Ibrahim memberikan pidato.
Menurutnya, pasti banyak yang datang saat mendengar pidato Anwar Ibrahim mengenakan jam tangan yang mewah.
"Jadi, sebetulnya kita melihat ada teguran moral dari Dato' Anwar Ibrahim untuk memperlihatkan bahwa dia memang pemimpin yang bertanding dari awal, dan kemudian tersisih dan muncul lagi karena ada sesuatu yang intergal dalam dirinya," pungkas Rocky Gerung.
"Yakni ingin adanya keadilan dan tidak adanya korupsi, begitu," lanjutnya.
Tak hanya itu saja, Rocky Gerung juga beranggapan, bahwa terlihat dari Anwar Ibrahim berpidato dan menjawab pertanyaan, jawban tersebut keluar dari dalam isi hatinya.
"Nah, sebetulnya juga Indonesia itu juga bisa punya tokoh seperti Anwar Ibrahim. Dan begitu Anwar Ibrahmi berbicara, oh ini apakah presiden Indonesia apa?," katanya.
"Jadi sebetulnya, ini kita bertetangga dengan Malaysia tetapi perdaban politiknya lebih jauh lagi, itu intinya. Baik dari bahwa Anwar diuji saat mengembalikan demokrasi dan isu-isu soal terorisme, dan kepastian pemberantasan korupsi," sambungnya.
Namun, terlihat di situ, ia akui, Anwar Ibrahim punya kemampuan membicarakan pikirannya dengan berbasis buku dan berbasis pada sejarah.
"Seperti kita dengar, dia kutip itu dari berbanyak buku. Bahkan Mochtar Lubis dengan fasih dia ucapkan, dan Sultan Syahrir dia anggap sebagai pikiran sosial dari Indonesia. Bahkan Mohammad Hatta dia puji karena menunjukan arah Indonesia yang berkeadilan lewat konsep koprasi," katanya.
Ia mengaku tak bisa banyangkan, bila pak Presiden Jokowi bisa fasih dengan tokoh-tokoh ini. Padalah, menurut dia, adalah presiden Indonesia.
Bahkan, dia juga menyebutkan belum pernah mendengar Presiden Jokowi menyebutkan di luar kepala pendiri-pendiri bangsa.
"Jadi kita dapat sindiran keras dari Anwar Ibrahim, 'hay kalian saya paham Indonesia, apakah Indonesia paham dirinya sendiri, kira kira begitu," pungkasnya. (aag)