- tim tvonenews / Muhammad Bagas
Ferdy Sambo Ungkap Kecurigaan sama Bharada E Dijanjikan Sesuatu saat Pindah ke Rutan Bareskrim
Jakarta, tvOnenews.com - Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Adapun, Ferdy Sambo ungkap kecurigaan sama Bharada E dijanjikan sesuatu saat pindah ke Rutan Bareskrim, Minggu (15/1/2023).
Sidang kasus pembunuhan perencana yang menewaskan Brigadir J seusai ditembak mati oleh Bharada E di kompleks Polri Duren Tiga. Dalam sidang terungkap banyak fakta dibalik kematian Brigadir Yosua yang sempat dihalangi penyelidikannya.
Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo ungkap kecurigaan sama Bharada E dijanjikan sesuatu saat pindah ke Rutan Bareskrim.
Bharada E saat menjalani persidangan. (Muhammad Bagas/tim tvOne)
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo mengatakan Richard Eliezer alias Bharada E dijanjikan sesuatu saat pindah ke rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri.
Menurut Sambo, setelah pindah ke Rutan Bareskrim Polri, Bharade E mengaku dapat intimidasi dan paksaan dari mantan atasannya tersebut. Paksaan tersebut untuk mengadap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Sambo curiga ada yang menjanjikan sesuatu ke Bharada E.
"Setelah masuk ke tahanan Bareskrim. Kemudian saya tidak tahu apa yang dijanjikan kepada Richard. Dan, dia menyatakan ini semua ada intimidasi atau paksaan termasuk untuk menghadap kapolri," kata Sambo dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu, 15 Januari 2023 yang dikutip dari VIVA.
Padahal, klaim Sambo, ia tidak pernah melakukan intimidasi atau paksaan terhadap Bharada E. Bahkan, saat itu, Bharada E dikawal Wakil Komandan Korbrimob
"Waktu menghadap pak Kapolri pun saya tidak melakukan intimidasi. Dia dikawal oleh Wakil Komandan Korbrimob waktu itu yang mulia," kata dia.
Sambo mengatakan, harusnya Bharada E mengaku dan menceritakan skenario Sambo saat ditahan di Mako Brimob. Dia mengatakan, hal itu karena Bharada E bertugas di Brimob sebelum jadi ajudan Sambo.
"Harusnya Richard mengaku di Mako Brimob yang mulia karena itu kesatuannya harusnya itu. Dalam percakapan pun saya tidak pernah mengancam untuk dia harus mengikuti keterangan atau mengikuti skenario yang mulia," kata Sambo.
Ferdy Sambo dan Richard Eliezer. (dok.Istimewa)
Sebagai informasi, Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf didakwa turut secara bersama-sama terlibat dengan perkara pembunuhan berencana Brigadir J pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Atas perbuatannya, lima terdakwa didakwa sebagaimana terancam Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP yang menjerat dengan hukuman maksimal mencapai hukuman mati.
Adapun Sambo juga didakwa secara kumulatif atas perkara dugaan obstruction of justice (OOJ) untuk menghilangkan jejak pembunuhan berencana Brigadir J. (viva/ind)