- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Kronologi Kasus Pengadaan Tanah di Pulo Gebang yang Diusut oleh KPK RI
Jakarta - Jalan Kebon Sirih dibuat geger pada Selasa (17/1/2023), pasalnya gedung DPRD DKI Jakarta digeledah oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terkait indikasi dugaan korupsi pengadaan tanah.
Penggeledahan itu disebut-sebut lantaran ada praktik curang soal pengadaan tanah di Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur
Kasus Pulo Gebang ini merupakan bagian dari kasus korupsi pengadaan tanah di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2019, yang menjerat Direktur Utama Perumda Pembangunan Pasar Jaya periode 2016-2021 Yoory Corneles Pinontoan.
Selain Yoory, juga terseret Direktur PT Adonara Propertindo Tommy Adrian, Wakil Direktur PT Adonara Propertindo Anja Runtuwene, Direktur PT Aldira Berkah Abadi Makmur Rudy Hartono Iskandar, dan satu tersangka korporasi PT Adonara Propertindo.
Diketahui, KPK sudah menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulo Gebang ini, namun masih enggan mengumumkan ke publik. Hal ini didasari kebijakan pimpinan KPK Firli Bahuri yang menetapkan akan menyampaikan konstruksi kasus berikut identitas tersangka bersamaan dengan upaya paksa penangkapan maupun penahanan.
Sebagai informasi, kasus pengadaan tanah di Pulogebang ini merupakan proyek Perumda Pasar Jaya pada tahun 2018-2019.
Mengawali kasus ini, pihak KPK telah memeriksa puluhan saksi yang terdiri dari pegawai BPN, pegawai BUMD, swasta, dan notaris.
KPK Geledah Ruangan Komisi C DPRD DKI Jakarta
KPK RI melakukan aksi penggeledahan di kantor DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (17/1/2023).
Diketahui, para penyidik KPK menyusuri ruangan Komisi C DPRD DKI Jakarta lengkap dengan rompi berwarna krem dengan sematan tulisan KPK.
Meski begitu, awak media tidak diperkenankan masuk oleh pengamanan dalam (Pamdal) DPRD DKI Jakarta, dia berujar bahwa gedung tengah ditutup sebab sedang ada pemeriksaan.
"Semua akses ditutup, sedang ada pemeriksaan," ujar salah satu petugas Pamdal.
Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa para penyidik KPK tidak hanya memeriksa ruangan Komisi C, namun ruangan setiap fraksi juga didatangi.
"Tadi semua ruangan juga diperiksa, semua fraksi didatangi," kata dia.
Kabarnya, penyidik KPK melakukan penggeledahan di lantai 4, lantai 8, dan lantai 10.
Dalam hal ini dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada media. Dia menuturkan ada penggeledahan terkait alat bukti dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang, Jakarta Timur.
"Benar ada kegiatan penggeledahan dimaksud terkait pengumpulan alat bukti dugaan korupsi pengadaan tanah di Pulogebang. Perkembangannya akan kami sampaikan kembali," kata dia, saat dihubungi media, pada Selasa (17/1/2023).
Ketua DPRD Dukung KPK Melakukan Penyelidikan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melalui keterangan resmi, mengaku mendukung upaya KPK dalam proses penyelidikan di kantor legislatif tersebut.
"Sebagai Ketua DPRD DKI saya mendukung sepenuhnya proses penyelidikan yang dilakukan KPK," tuturnya, pada Senin (17/1/2023).
Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui pasti penyelidikan apa yang dilakukan oleh tim KPK.
Kendati demikian, dia memastikan bahwa seluruh proses penganggaran di DPRD DKI Jakarta telah dilakukan secara transparan, terbuka untuk umum.
"Semua rapat Banggar saya buka, terbuka untuk umum. Siapa pun bisa menyaksikan. Dalam hal ini pelaksanaan anggaran sepenuhnya dilakukan eksekutif, DPRD menjalankan proses penganggaran tanpa melakukan intervensi," pungkasnya.
Hingga berita ini naik, belum diketahui secara jelas alat bukti apa yang tengah dicari pihak KPK di Gedung DPRD DKI Jakarta.
KPK Bawa 7 Koper Usai Geledah Gedung DPRD
Usai menghabiskan waktu pemeriksaan selama lima jam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI keluar dari gedung DPRD DKI Jakarta membawa tujuh koper.
Diketahui, tujuh koper tersebut diduga berisi berkas hasil penggeledahan.
Berdasarkan pantauan tim tvonenews.com, petugas KPK keluar dari gedung sekitar pukul 20.55 WIB melalui pintu Gedung DPRD lama.
Koper-koper tersebut segera dimasukan ke dalam enam mobil jenis mini bus yang telah bersiaga di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Usai memasukkan tujuh koper berwarna hitam dan merah tersebut ke dalam mobil, petugas KPK segera meninggalkan gedung legislatif tersebut. (agr/ree)