- tvOne/Deni Hendra
Cianjur Kembali PPKM Level 3, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup
Cianjur - Jalur pendakian ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditutup sejak Rabu (6/10) lalu. Selain pendakian Gunung gede Pangrango, lokasi wisata lainnya di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat juga ikut ditutup.
Jalur pendakian Gunung gede Pangrango dan sejumlah lokasi lainnya ditutup menyusul status Kabupaten Cianjur yang kembali ke PPKM Level 3. Humas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni mengatakan jalur pendakian ditutup sejak Rabu (6/10) hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kita sudah tutup sejak tanggal 6 Oktober 2021 lalu. Karena kita belum tahu kapan Cianjur akan kembali ke level 1, makanya penutupan dilakukan secara kondisional," ujar Deni, Jumat (8/10).
Deni mengatakan, bagi pendaki yang sudah melakukan reservasi namun waktunya bersamaan dengan masa penutupan, maka bisa dijadwal ulang atau meminta pengembalian dana.
"Pendaki bisa menjadwalkan ulang atau pengembalian uang," lanjutnya.
Deni menambahkan, sejumlah tempat wisata lain yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) turut ditutup. Seperti Air Terjun Cibeureum, Jembatan Situ Gunung dan lainnya.
"Area itu yang masih satu manajemen juga kita tutup. Jadi bukan hanya Gunung Gede saja," kata Deni.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini telah mengalami tiga kali penutupan sepanjang 2021.
"Januari lalu pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ditutup dengan alasan untuk memulihkan ekosistem. Namun, penutupan yang awalnya hanya sampai akhir Februari, diperpanjang hingga Maret lantaran adanya cuaca ekstrem," tuturnya.
Seperti diketahui, pada Mei lalu yang bertepantan dengan Hari Raya Idul Fitri, jalur pendakian juga ditutup. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat arus mudik dan balik.
Namun penutupan jalur pendakian kali ini dilakukan karena status Kabupaten Cianjur kembali menjadi level 3. Status PPKM Level 3 di Cianjur ini lantaran pencapaian vaksinasi yang masih di bawah 50 persen. (Deni Hendra/prs)