- Kolase Tvonenews.com
Duloh Paling Kejam, Dialah yang Lenyapkan 8 dari 9 Korban, Istri dan Ibu Mertua Wowon pun Dicekik Sampai Mati
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berantai yang menewaskan 9 orang di tiga lokasi berbeda, yaitu Bekasi, Cianjur, dan Garut, pelan-pelan mulai terungkap, tiga orang pun sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede alias Solehudin, Jumat (20/1/2023).
Satu per satu misteri terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon, Duloh, dan Dede yang menewaskan 9 orang mulai terungkap.
Dari tiga tersangka, ternyata sosok Duloh lah yang paling menjadi sorotan karena mempunyai tugas menghabisi 8 dari 9 orang korban tersebut.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, semua perbuatan keji yang menewaskan 9 orang adalah sosok Solihin alias Duloh.
"Yang menjadi eksekutor adalah Duloh," kata Panjiyoga kepada tvOnenews.com, di kawasan Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
Panjiyoga mengatakan, tersangka Duloh menghabisi 5 orang korban dengan cara mencekiknya sampai mati.
Adapun tersangka Duloh mencekik 5 dari 9 korban yakni Noneng selaku ibu mertua Wowon, Wiwin selaku istri Wowon, Bayu selaku balita 2 tahun anak dari Wowon, Farida selaku tenaga kerja wanita (TKW), dan Halimah selaku istri Wowon.
Sedangkan tiga korban lainnya, di TKP Bekasi yakni Ai Maimunah, Riswandi, Ridwan Abdul Muiz, Duloh meracuni ketiga korban terlebih dahulu sebelum akhirnya mencekik mereka dengan tujuan memastikan bahwa ketiganya sudah tewas.
Sementara itu, korban terakhir yakni Siti selaku TKW asal Garut, dia tewas dengan cara didorong oleh Noneng ke laut atas perintah dari Wowon.
"Dicekik kecuali Farida dan korban terakhir ini," katanya.
Berikut daftar 9 orang yang menjadi korban pembunuhan berantai di tiga lokasi, Bekasi, Cianjur, dan Garut:
Di TKP Bekasi :
1. Ai Maemunah istri dari Wowon
2. Riswandi Anak dari Ai Maemunah
3. Ridwan Abdul Muiz Anak dari Ai Maemunah
Di TKP Cianjur :
1. Noneng selaku Ibu dari Wiwin dan Mertua Wowon
2. Wiwin selaku Istri dari Wowon
3. Bayu selaku balita 2 tahun anak dari Wowon dan Ai Maimunah
4. Farida selaku Tenaga Kerja Wanita (TKW)
5. Halimah istri Wowon yang juga ibu kandung Ai Maimunah
Di TKP Garut :
1. Siti selaku TKW.
Aksi Wowon, Duloh, dan Dede Dilatarbelakangi Supranatural?
Polisi sebut prilaku pelaku mirip serial killer yang dikemas dengan adanya motif supranatural.
Kapolda Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa pembunuhan berantai atau serial killer dari pelaku tersebut dimotifi dengan perilaku supranatural agar menjadi sukses atau kaya.
"Serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya pada Kamis (19/1/2023).
Kemudian, Irjen Fadil Imran pun menegaskan para korban yang meninggal di kawasan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat itu dibunuh dengan cara memasukan racun pestisida ke dalam sebuah minuman.
"Pelaku melakukan pembunuhan dengan memberikan racun pestisida," kata Fadil Imran.
Wowon dan Duloh Partner in Crime
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengkonfirmasi kasus pembunuhan berantai tersebut.
"Duloh dan Aki ini adalah partner in crime," ujar Fadil Imran pada Jumat (20/1/2023).
Ternyata selain Wowon Erawan dan Duloh, ada pelaku lainnya bernama Dede Solehudin yang masih berusia 35 tahun.
Fakta mencengangkan lain terungkap bahwa pelaku bernama Dede Solehudin bahkan hamper tewas setelah ikut menenggak kopi yang dicampur pestisida dan racun tikus bersama para korban di Bekasi yakni Ai Maemunah, Riswandi dan Ridwan (anak Maemunah). Ai Maemunah sendiri merupakan istri dari pelaku Wowon.
Pelaku Dede nyaris tewas karena tak tahu kopi yang diminumnya mengandung racun, namun berhasil dibawa ke rumah sakit dan diselamatkan.
Namun, karena terlibat dengan aksi dua pelaku lain Wowon dan Duloh, maka Dede juga ditetapkan sebagai tersangka. Ternyata, pembunuhan berantai yang dilakukan Wawan Cs telah merenggut nyawa 9 orang.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," kata Fadil Imran. (raa/abs)