- ANTARA/HO-Divisi Humas Polri.
Menjawab Pertanyaan Publik, Polri Gelar Kursus Manajemen Pengamanan Stadion
Jakarta, tvOnenews.com - Untuk menjawab berbagai pertanyaan publik soal dengan bagaimana transformasi persepakbolaan Indonesia. Pihak dari kepolisian RI (Polri) akan gelar kursus manajemen pengamanan stadion yang diikuti sebanyak 66 peserta dari aparat keamanan.
Hal itu disampaikan Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol. Agung Setyo Imam Effendi, di dalam siaran persnya, Rabu (26/1/2023).
Selain itu, Asops Kapolri, Irjen Pol. Agung Setyo Imam Effendi juga menyebutkan, Polri menyelenggarakan kursus ini pertama tujuannya adalah meningkatkan kemampuan dan kompetensi Polri, terutama penyelenggaraan (pertandingan) maupun nanti pelaksanaan di lapangan bisa kemudian memiliki kompetensi yang baik.
Selain itu, ia katakan kursus diikuti peserta sebanyak 66 orang terdiri atas personel polisi, PSSI, perwakilan klub bola, Kementerian Kesehatan, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
"Selama sembilan hari bertempat di Hotel Century, Jakarta, peserta mendapatkan materi dari pengajar yang berasal dari Conventry University Inggris," kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, (26/1/2023).
Di samping itu, Jenderal bintang dua itu berharap transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara.
Hal ini karena saat ini penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan menjadi hal yang sangat penting.
“Kami semua hadir di sini untuk sama-sama meningkatkan kapasitas manajemen pengamanan stadion dan pertandingan," ucapnya.
Selain itu, Mantan Kapolda Riau jelaskan, Polri sudah mulai menata penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan dengan mengeluarkan peraturan kepolisian (Perpol) Nomor 10 tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.
Menurutnya, pertandingan yang baik sejatinya bisa dinikmati. Dalam mewujudkan hal itu Polri tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang mewadahi kompetisi Liga 1,2 dan 3.
Selain itu, Polri juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terkait dengan penyelenggaraan penataan stadion dalam konteks konstruksinya yang baik. Kemudian bersama Kemenkes untuk memastikan penyelenggaraan sepakbola tidak berisiko kepada hal terkait kesehatan maupun kematian.
“Itu terkait bagaimana penyelenggaraan manajemen keselamatan dan keamanan menjadi kami utamakan ke depannya,” kata Agung.
Salah satu pemateri dari Convertry University, Prof John Cudihy mengatakan materi yang disampaikan dalam kursus fokus untuk pembenahan sepak bola di Indonesia agar dirasakan aman dan penyelenggara dapat mengetahui keamanan melalui pelatihan baik dalam pengamanan skala nasional maupun internasional.
"Pelatihan ini bertujuan agar dalam manajemen pengamanan di stadion dapat berjalan dengan baik, terutama bagi penonton pertandingan saat menyaksikan pertandingan agar dapat merasa aman dan nyaman," katanya.
John menuturkan, tim pemateri datang ke Indonesia untuk membantu Polri dan pihak keamanan lainnya, serta pihak penyelenggara untuk manajemen pengamanan menjadi lebih baik, sehingga dapat mengurangi resiko yang mengancam atau tidak diinginkan di lapangan.
"Suatu tantangan bagi kami dalam membantu proses pengelolaan pengamanan sepak bola di Indonesia agar dapat menjadi lebih baik ke depannya," ucap John. (ant/aag)