- Istimewa
Ternyata, Serial Killer Wowon Cs Telah Terjadi Sejak 7 Tahun yang Lalu, Begini Awal Kasusnya
Jakarta, tvOnenews.com - Wowon Erawan alias Aki beserta 2 pelaku lainnya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berantai di kawasan Bekasi dan Cianjur.
Kasus ini telah ramai di hadapan publik beberapa waktu lalu, dimulai dari sebuah keluarga yang berjumlah 3 orang diduga keracunan. Namun ternyata kasus tersebut merupakan buntut dari pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs sejak beberapa tahun lalu.
Setelah kasus ini diselidiki lebih dalam, ternyata serial killer Wowon Cs sudah terjadi sejak 2016 silam.
Hingga kini, korban yang mayoritas merupakan anggota keluarga dari Wowon Cs sudah berjumlah 9 orang.
Bagaimana awal kronologi serial killer dari Wowon Cs, berikut keterangan selengkapnya dari pihak kepolisian mengenai kasus pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur Wowon Cs.
Kronologi Lengkap Serial Killer Wowon
Kabar terkini diungkapkan oleh Polisi bahwa Wowon Cs telah melakukan pembunuhan berantai ini sejak tahun 2016 yang lalu. Awal kejadian dimulai pada korban pertamanya yaitu Halimah yang merupakan istri siri dari Wowon.
“Urutannya (pembunuhan berantai Wowon Cs) itu pertama Halimah tahun 2016,” ungkap Kasubdit Jatanras Ditreksrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga, pada Sabtu (28/1/2023).
Panjiyoga pun mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh Wowon Cs tersebut terus berlanjut hingga tahun 2021. Di tahun tersebut, empat orang kemudian telah menjadi korban dalam pembunuhan berantai selanjutnya.
“Selanjutnya, Siti 2021, Noneng 2021, Wiwin 2021, Farida 2021,” lanjutnya.
Tak hanya itu, aksi Wowon Cs masih berlanjut hingga pada tahun 2022. Panjiyoga mengungkapkan para tersangka pada akhirnya membunuh anak kandungnya sendiri yang bernama Bayu (2) yang telah dikuburkan di sebuah lubang dalam rumahnya di kawasan Cianjur, Jawa Barat.
Pada tahun 2023, aksinya kembali dilakukan dengan mengorbankan 3 orang lainnya yang merupakan keluarga Wowon sendiri. Ketiganya yaitu Ai Maemunah yang merupakan istrinya, serta kedua anak tirinya yaitu Ridwan Abdul Muiz dan M. Riswandi.
“Lalu korban pembunuhan yang di Bekasi 2023,” ujar Panjiyoga.
Namun, Polisi menyayangkan atas kendala penyidikan yang disebabkan karena mayoritas keluarga korban yang tidak melaporkan kehilangan dalam kasus pembunuhan berantai Wowon Cs ini.
Seorang Bocah Jadi Korban Selamat
Sejumlah fakta kembali menyeruak setelah tersangka ditangkap. Pihak kepolisian telah meringkus tiga tersangka pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Dulah (63), dan Dede alias Solehudin (35).
Para pelaku melancarkan aksi kejinya di Cianjur dan bekasi Jawa Barat, yang berawal tercium ketika satu keluarga tewas di Bekasi karena keracunan. korban yang tewas kini berjumlah 9 orang.
Polisi ungkap salah satu dari korban selamat dalam lingkar pembunuhan berantai Wowon Cs, anak Wowon belum tahu ibu dan kakaknya meninggal
Neng Ayu (5), anak dari Wowon Erawan alias Aki dan Ai Maimunah berhasil selamat dari pembunuhan berantai Wowon dan komplotannya. Namun, Neng Ayu hingga belum mengetahui bahwa ibu dan kakaknya telah tewas jadi korban Wowon Cs.
Diketahui, Neng Ayu selamat dari maut setelah sempat meminum kopi yang dicampur racun oleh Wowon cs di rumah kontrakan di kawasan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat pada 9 Januari 2023 lalu.
Kemudian, Ai Maimunah bersama dengan dua kakak tirinya tewas setelah menjadi korban dari pembunuhan berantai Wowon cs. Adapun dua kakak tiri Neng Ayu yakni Ridwan Abdul Muiz dan M. Riswandi.
"Hingga saat ini Ayu belum mengetahui jika ibu dan kakak-kakaknya sudah meninggal," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu, 28 Januari 2023 yang dilansir dari VIVA.
Kata Ratna, Neng Ayu hingga kini hanya mengetahui bahwa kakak tiri dan ibunya hanya masih di rawat di rumah sakit.
"Yang diketahui hanyalah bahwa ibu dan kakak-kakaknya masih di rumah sakit," ucapnya.
Tak hanya itu, Neng Ayu pun juga tidak mengetahui jika ayahnya, Wowon dipenjara lantaran kasus pembunuhan berantai yang mengakibatkan sembilan orang tewas.
Kemudian, Ratna menegaskan bahwa Neng Ayu akan mendapatkan hak-haknya yang dijamin oleh negara dengan tetap melakukan terapi psikologi hingga konseling.
"Awalnya Ayu tidak betah, ingin pulang terus ke rumah ayahnya (Wowon), namun sekarang sdh mulai membaur dgn anak-anak yang lain. Seperti anak anak lainnya nafsu makan ayu cukup baik serta bermain dengan teman-temannya dengan riang gembira," ucap Ratna.
Lanjut Ratna, Ayu dalam waktu dekat ini akan mengemban bangku pendidikan dengan diikutkan belajar di Taman Kanak-kanak (TK). "Pihak-pihak terkait saat ini juga telah melakukan penelusuran terhadap keluarga besarnya termasuk ayah tirinya," tukas Ratna. (ind/kmr)