Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) dan Dirut Sub-Holding PT Pertamina (Persero), di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (07/02/2023)..
Sumber :
  • Julio Trisaputra/tvOnenews.com

Dipanggil Komisi VII DPR RI, Dirut Pertamina Blak-blakan soal Produksi Migas 2023

Selasa, 7 Februari 2023 - 16:56 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memenuhi panggilan Komisi VII DPR RI guna melakukan rapat dengar pendapat (RDP) soal program holding dan subholding Pertamina 2023.

Adapun Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto membuka rapat tersebut terkait membahas cadangan strategis dan operasional Pertamina.

Nicke Widyawati blak-blakan mengungkap produksi minyak dan gas (Migas) Pertamina 2022 dan target pada 2023.

Menurut dia, pada 2022, produksi Migas mencapai sebesar 1.018 juta barel setara minyak per hari (Boepd), yang mana akan ditargetkan bakal naik 5 persen di tahun ini.

"Yang mana 2023 ini meningkat 5 persen menjadi 1.055.150 oil ekuivalen per day. Produksi Migas kita buat ekuivalen dengan barel oil per day itu satu juta oil dan gas 2022 bisa kita produksi setiap harinya," kata Nicke di Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

Nicke menjelaskan target lifting migas 2023 mengalami kenaikan lima persen pada 2022, yang mana realisasinya sebesar 887,84 ribu Boepd.

Menurutnya, target migas dengan kenaikan lima persen pada 2022 sebesar 887 ribu oil ekuivalen per day, menjadi 900 ribu oil ekuivalen per day.

"Adapun liftingnya kita targetkan meningkat 5 persen dari 2022," jelasnya.

Untung Besar dari Pertamina di 2022 Capai Rp307,2 Triliun

PT Pertamina (Persero) membeberkan kemampuan perusahaan untuk penerimaan negara pada 2022 mencapai Rp307,2 triliun.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan capaian tersebut berasal dari pajak, dividen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan Signature Bonus.

Hal itu diungkapkan Nicke ketika menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

"Kontribusi Pertamina terhadap negara tahun ini (2022) telah mengalami peningkatan 83 persen. Adapun kontribusi perusahaan ke negara pada tahun 2021 hanya sebesar Rp 167,7 triliun," kata Nicke, Selasa (7/2/2023).

Nicke menjelaskan peningkatan hingga 83 persen ke negara sebesar Rp307,2 triliun itu dengan asumsi ICP US$ 97 per barel.

Dia memaparkan kontribusi Pertamina untuk penerimaan negara diproyeksikan mencapai Rp268,4 triliun. 

Adapun, angka tersebut mengalami penurunan lebih kurang 13 persen dibandingkan dengan capaian setoran ke negara pada 2022.

"Kami akam alami penurunan, ya, karena pendapatan RKAP 2023, tetutama dari sektor hulu migas dengan penurunan asumsi ICP seusai APBN 2023. Intinya, kami selalu akan tingkatkan setoran ke negara atau kontribusi," jelasnya.

Selain itu, Nicke mengatakan produksi migas sepanjang 2022 mencapai 1,018 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd). 

Dia menyebutkan capaian tersebut melampaui target RKAP 2022 yang ditetapkan sebesar 992 ribu barel setara minyak (mboepd).

"Fokus Pertamina dalam upaya meningkatkan produksi migas di hulu ini sudah kami jalankan sesuai target pada 2022. Jadi, kalau kita melihat secara total produksi migas lebih tinggi daripada RKAP," imbuhnya.

Sebelumnya, Nicke menuturkan produksi minyak sudah terlifting dengan baik, sementara gas perlu dilakulam menetisasi agar produksi dapat dioptimilasisasi.

"Untuk gas ada beberapa lokasi yang masih memerlukan monetisasi agar produksi yang ada bisa kita lifting secara optimal," kata Nicke.(lpk/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral