- ole.com.ar
Haru, Selama 34 Jam Tertimpa Reruntuhan, Perempuan Korban Gempa Turki Berhasil Diselamatkan
Jakarta - Penuh haru, seorang perempuan yang tertimpa reruntuhan berhasil diselamatkan di Turki Tenggara pada Selasa (7/2/2023). Perempuan tersebut berhasil diselamatkan setelah 34 jam tertimpa puing-puing bangunan.
Melansir dari Anadolu Agency pada Rabu (8/2/2023), Fiiz Abar berhasil diselamatkan dari sisa bangunan enam di lantai Gaziantep. Gaziantep adalah salah satu provinsi yang dilanda gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 skala richter.
"Mudah-mudahan, mereka yang tersisa juga bisa keluar," ucap saudara laki-laki Fiiz Abar.
"Saya percaya kepada Allah, semoga Allah membantu tim penyelamatan. Tim bekerja dengan hati dan jiwa mereka," sambungnya.
Sebelumnya, melansir dari Viva saat tim penyelamat yang bekerja dalam suhu beku, mencoba menggali dengan tangan kosong, bahkan dengan sisa-saia bangunan yang diratakan oleh gempa berkekuatan 7,8 SR, terus menemukan korban jiwa gempa bumi itu.
Namun, yang paling menyedihkan saat operasi penyelamatan dan memberikan bantuan besar-besaran di tempat kerusakan yang terbesar, seringkali alami kesulitan untuk mencapai kota-kota yang hancur itu.
Bahkan yang paling memilukan, saat tim penyelamat mendengar suara-suara yang berteriak dari puing-puing runtuhan akibat gempa itu.
“Kami dapat mendengar suara mereka, mereka meminta bantuan,” kata Ali Silo, yang dua kerabatnya tidak dapat diselamatkan di kota Nurdagi, Turki, dilansir dari VIVA, Rabu (8/2/2023).
Pada akhirnya, seorang Suriah yang tiba dari Hama satu dekade lalu, Silo dan warga lainnya pun berusaha mengevakuasi jenazah dan dua korban lainnya.
Tim penyelamat dan warga berkejaran dengan waktu untuk menyelamatkan para korban yang terjebak dalam reruntuhan.
Untuk diketahui, gempa hari Senin telah menyebabkan kehancuran pada ratusan kilometer (mil) wilayah melintasi tenggara Turki dan negara tetangga Suriah, dan merobohkan ribuan bangunan.
Gempa menambah lebih banyak kesengsaraan di wilayah Suriah yang dilanda perang saudara selama 12 tahun dan krisis pengungsi.
Skala penderitaan dan upaya penyelamatan yang menyertainya sangat mencengangkan.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan, lebih dari 8.000 orang telah ditarik dari puing-puing di Turki saja, dan sekitar 380.000 telah mengungsi di tempat penampungan pemerintah atau hotel.
Kemudian, dia sebutkan, para korban gempa mengungsi di pusat perbelanjaan, stadion, masjid, dan pusat komunitas.
Sementara yang lain bermalam di luar dengan selimut yang berkumpul di sekitar api unggun. (viva/aag/ree)