- Kolase tvOneNews.com
Berbeda dengan Orang yang Kontra Al Zaytun, Ngabalin Bilang Mustahil Panji Gumilang Ajarkan Penyimpangan, Katanya...
tvOnenews.com - Pondok Pesantren pimpinan Panji Gumilang yang berlokasi di Kabupaten Indramayu yakni Ponpes Al Zaytun tengah mendapatkan sorotan masyarakat Indonesia.
Hal tersebut karena berbagai kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun terkait dengan kegiatan beragama dan cara beribadahnya yang viral di media sosial.
Beragam kontroversi perihal beribadah yang dilakukan di dalam Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang viral di berbagai media sosial.
Dimulai dengan viralnya tata cara salat Idul Fitri yang mencampurkan shaf jamaah wanita dan juga laki-laki, hingga melantunkan salam Yahudi dan berbagai kontroversi lainnya.
Akibatnya sejumlah masyarakat pun melakukan aksi unjuk rasa di depan Pondok Pesantren Al Zaytun menutuk dilakukannya penyelidikan Ponpes pimpinan Panji Gumilang itu.
Sampai akhirnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun bertindak cepat dengan membentuk tim investigasi khusus untuk melakukan penyelidikan di dalam Ponpes Al Zaytun.
Dan pada hari Sabtu (24/6/2023) Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan hasil laporan tim investigasi setelah pemanggilan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
Dalam laporan tersebut, Mahfud MD mengatakan bahwa ada beberapa indikasi pelanggaran yang ditemukan berkaitan dengan kontroversi Ponpes Al-Zaytun.
“Semua laporan baik yang masuk langsung ke Kemenko Polhukam maupun laporan yang disimpulkan dari timnya Kang Emil (Ridwan Kamil) di Jawa Barat, ada dugaan kuat telah terjadinya tiga masalah,” ucap Mahfud MD, dalam konferensi persnya di Gedung Kemenko Polhukam, Sabtu (24/6/2023).
Dari hasil investigasi yang dilakukan, Mahfud MD menjelaskan adanya dugaan pelanggaran tindak pidana. Namun tidak dijelaskan secara rinci pelanggaran pidana apa yang ada di Ponpes Al-Zaytun.
Ngabalin Ali Mochtar Tepis Kabar Penyimpangan di Al Zaytun
Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin dengan tegas menepis kabar terkait adanya penyimpangan yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Menurut Ngabalin, segala tuduhan yang diarahkan kepada Panji Gumilang dan Ponpes Al Zaytun hanya semata untuk merebut atau mengambil alih Al Zaytun.
Ngabalin menilai kalau Panji Gumilang merupakan kader dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat bersekolah di Pesantren Gontor dan juga merupakan anak dari kader Majelis Syuro Muslim Indonesia (Masyumi).
Hal tersebutlah yang membuat Ngabalin yakin kalau Panji Gumilang mustahil melakukan penyimpangan yang melawan syariat islam.
Bahkan secara tegas, Ngabalin mengungkapkan kalau sampai dengan saat ini masih banyak orang tua yang menitipkan anaknya untuk belajar di Al Zaytun.
Ngabalin juga mempertegas kalau beberapa keluarganya ada yang bersekolah atau menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun dan ia tidak menemukan kejanggalan seperti yang dituduhkan.
Ngabalin juga mengatakan kalau dirinya pernah menjadi santri dan juga memimpin pesantren, jadi mengerti bagaimana susahnya mengelola pondok pesantren.
Menurutnya, tidak perlu menuduh pemerintah, Presiden dan Pak Moeldoko, karena jika ingin mengambil alih Al Zaytun tidak perlu menuduh orang lain. (akg)