Pertakina adalah sebuah organisasi non pemerintah yang didirikan oleh para aktivis sosial yang sebagian merupakan mantan pekerja migran..
Sumber :
  • Istimewa

“Anak-anakmu Adalah Panah Hidup”: Refleksi Pendek Atas Kehidupan Anak-anak Buruh Migran

Kamis, 21 September 2023 - 14:27 WIB

Beberapa dari anak-anak ini masuk ke dalam lingkungan sosial yang cenderung memberikan paparan hal-hal buruk, yang mengakibatkan mereka menjadi pelaku kejahatan,  seperti pencurian, perkelahian, dan bahkan masuk dalam jaringan peredaran gelap narkoba. Tidak sedikit dari anak-anak ini yang harus menjalani kehidupan di penjara. 

Dan sebagian dari mereka yang pernah mengalami kehidupan di penjara, tidak selalu keluar dengan kehidupan yang bersih dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik, akan tetapi menjadi semakin terpuruk dalam kelindan dan belitan masalah yang tidak berkesudahan.

Hati kami terasa pedih mendengarkan rangkaian cerita kelam dari Mbak Sulis yang menggambarkan seperti apa derita yang dialami oleh para pekerja migran dan mantan pekerja migran dalam kehidupan anak-anak mereka. Kerapkali dalam pedih, tak sanggup kami mengajukan pertanyaan. 
    
Kepedihan semakin menguat karena teringat pada apa yang dikatakan oleh Gibran, bahwa “kehidupan tidak bergerak mundur dan tidak tinggal bersama hari kemarin”. Yang telah terjadi, tidak dapat diulangi. Tetapi dari situasi yang dihadapi ini, pertanyaan menggeliat, apakah yang telah terjadi, tidak dapat menjadi cara kita untuk mulai mengubah gerak ke depan?

Dan ternyata dari situasi gelap dan pedih ini, Pertakina mulai dengan beranjak untuk mengubah gerak ke depan. Pertama berangkat dari pemetaan situasi yang mereka alami, berusaha memperhatikan anak-anak dari pekerja migran untuk memberikan mereka pendampingan. 

Dari sebuah langkah kecil, mereka mulai mempercayai bahwa gerak perubahan bisa dilakukan. Terima kasih Mbak Sulis dan kawan-kawan di Pertakina, kami belajar suatu hal baru hari ini. Belajar untuk melihat bahwa realitas sebagai pekerja migran bukan realitas yang sederhana. Realitas yang sesungguhnya jauh lebih besar dan berdampak pada keberlangsungan bangsa ini, bukan hanya soal kesejahteraan sosial, tetapi juga soal masa depan anak-anak yang ditinggalkan. 

Demikian sekilas opini dari Maria Puspitasari, Dosen Sekolah Kajian Stratejik & Global Universita Indonesia.
 

Berita Terkait :
1 2
3
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:06
03:04
03:16
05:48
13:01
07:14
Viral