Pementasan Hari Wayang Dunia IX yang diadakan di Pendhapa Ageng K. G. P. H. Djoyokusumo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, pada Rabu (01/10)..
Sumber :
  • Dok. Meutia Rafa Anandita

Kikis Tunggarana, Dalang Koprol dan Video Internet

Sabtu, 4 November 2023 - 18:58 WIB

Lakon “Kikis Tunggarana” menceritakan kisah perebutan wilayah Tunggorono yang diakibatkan karena kesalahpahaman yang terjadi sejak jaman Prabu Pandu Dewanata.

Wilayah Tunggorono yang sebenarnya berada di area Kerajaan Pringgondani menjadi rebutan antara Boma Narakasura dengan Gatotkaca. 

Lakon ini secara apik dan lugas disuguhkan oleh seorang dalang muda Herjuna Pramariza Fadlansyah atau biasa disapa Pramariza. Ia adalah dalang muda asal Depok mewakili Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA). 

Pramariza belajar Pedalangan secara otodidak, ia memasuki dunia pedalangan dengan tekad yang kuat dan termotivasi oleh Kakeknya.

Pementasan Hari Wayang Dunia IX yang diadakan di Pendhapa Ageng K. G. P. H. Djoyokusumo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, pada Rabu (01/10). (Ist)

Bermula dari mengikuti kakeknya bermain wayang, ia pun menjadi punya ketertarikan pada dunia pedalangan dan mulai mempelajarinya sendiri lewat video di internet. 

“Aku mulai hobi nonton wayang, suka ikut kakek nonton wayang, dan kakek mulai memfasilitasi aku dengan membelikan alat-alat dan wayang. Dan akhirnya aku bisa tanpa guru dan hanya bermodalkan video dan dvd,” ujar Pramariza.

Di daerah asal Pramariza, tidak banyak anak muda yang tertarik dengan dunia wayang dan pedalangan. 

Pramariza mampu menghadirkan pertunjukan pedalangan yang menakjubkan dan memukau penonton dengan usahanya yang luar biasa hanya dengan belajar melalui internet. 

Meski begitu, menjadi dalang bukanlah sesuatu yang dijadikan profesi melainkan hanya hobi belaka, ujar Pramariza.

“Sebenernya bukan cita-cita atau pekerjaan, tapi hanya hobi saja,” lanjutnya.

Unjuk gigi kemampuan Pramariza disuguhkan dalam acara pementasan Hari Wayang Dunia IX diadakan di Pendhapa Ageng K. G. P. H. Djoyokusumo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, di awal November 2023 lalu.

Pementasan ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh ISI Surakarta dan diisi oleh pementasan wayang dari berbagai sanggar dan universitas. 

Berbagai kalangan termasuk manca negara, turut hadir dalam menyaksikan pertunjukan Hari Wayang Dunia XI. Salah satu yang cukup menarik adalah pertunjukan wayang dari perwakilan Darmasiswa Rumania. 

Tidak jauh dari lokasi pertunjukan, diadakan pula pameran koleksi wayang dan bazaar buku pewayangan. Pertunjukan budaya lainnya juga dipentaskan di Teater Besar ISI Surakarta pada tanggal dan waktu yang sama. 

Anak muda dan mahasiswa cukup aktif berperan dalam kegiatan ini, terutama mahasiswa seni dari ISI Surakarta yang datang untuk mengapresiasi pertunjukan, meliput kegiatan, menjadi bagian dari panitia, serta menjadi Dalang. 

Kembali ke kiprah Pramariza, pada persiapan untuk pementasan Hari Wayang Dunia, ia menyiapkan gerakan gerakan wayang yang menarik untuk dipertunjukan. Selain itu ia juga berlatih untuk menyelaraskan irama dengan musik karawitan.

Herjuna Pramariza Fadlansyah atau biasa disapa Pramariza, seorang dalang asal Depok mewakili Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA).(Ist)

Alasan Pramariza memilih lakon ini untuk dipentaskan adalah ia mengembangkan lagi cerita lakon "kikis tunggarana" yang sudah ada, dan dikembangkan lagi olehnya. 

Dalam penampilan nya, Pramariza menampilkan olah sabet (perang), adegan jeblosan, dugangan dengan dua atau bahkan tiga wayang sekaligus salto atau koprol dalam waktu yang sama sehingga penonton terpukau dengan penampilannya.

Tak heran jika Herjuna Pramariza Fadlansyah mendapat predikat sebagai dalang si Raja Koprol. Dan ada juga yang memberikan predikat sebagai dalang milenial. Setiap adegan perang diwarnai dengan tepuk tangan gemuruh penonton.

“Dia masih muda tapi keahlian nya dalam wayang sangatlah memukau,” ujar salah satu penonton pentas Hari Wayang Dunia.

Saking totalitas nya dalam menggeluti budaya adiluhung yang diakui dunia itu, tak heran ia  amanah sebagai Duta Budaya Internasional. Ia pernah pentas di sejumlah negara, antara lain Uni Soviet, Hindia, hingga Korea Selatan.

Penulis: Meutia Rafa Anandita & Nashwa Putri Rizky Ariela, Mahasiswa Film dan Televisi, ISI Surakarta.

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
01:12
01:05
01:25
02:22
Viral