Pojok KC - Wapemred tvonenews.com Ecep S Yasa, background bendera NU..
Sumber :
  • tim tvonenews

NU Versus NU

Senin, 22 Januari 2024 - 11:11 WIB

Pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo sudah jelas berpasangan dengan Prof Dr Mahfud Md (Menko Polhukam) yang merupakan tokoh intelektual NU dari Madura, Jatim.

Soal keterlibatan pengurus PBNU dalam dukung mendukung paslon seperti yang dituduhkan Gus Nadir, pertanyaannya, apakah harus “semurah” dan “serendah” itu pilihan-pilihan politik jamiyah NU? Apakah harus membawa struktur dan rumah besar PBNU?

(Tokoh muda NU, Nadirsyah Hosen yang biasa disapa Gus Nadir. Sumber: ANTARA)

Kita pasti ingat ketika NU tergelincir dalam tarian politik yang hanya mengikuti gendang penguasa pada era demokrasi terpimpinnya Soekarno. Saat itu sejarah mencatat pimpinan PBNU mengiyakan apapun kehendak Soekarno, termasuk memberinya predikat waliy al amri dharuri bi al syawkah dan menyokongnya sebagai presiden seumur hidup.

Tokoh tokoh NU dicatat memberi legitimasi moral pada tindakan Soekarno, pergantian UUD Sementara ke UUD 45 disebut Menteri Agama Wahib Wahab sebagai hijrah dari sistem kapitalisme ke sosialisme, konsepsi politik Soekarno ditabalkan sebagai ijtihad, termasuk yang paling muskil “ganyang Malaysia” karena dalam hal pemikiran dan praktek agama warga Malaysia sangat dekat dan belajar banyak dari NU.

Tapi, sudah, tak usah tegang, rileks saja. NU bukan ormas kacangan, organisasi ini bukan entitas sosial-politik kemarin sore. Ormas yang semula bergerak di bidang sosial pendidikan berdiri sejak 31 Januari 1926, sudah seabad usianya.

Berita Terkait :
1 2
3
4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
03:02
00:54
01:35
02:15
06:15
Viral