- istimewa
Antara Alexis, Uzbekistan, Garuda Muda dan Usulan Chalengge VAR
Terus apa hubungannya dengan skuad Indonesia U-23 hasil godogan Shin Tae-yong? Memang InsyaaAllah Anggota Tim Garuda Muda Indonesia tidak ada yang pernah ke Alexis, apalagi sudah ditutup 7 tahun lalu dan saat itu usia mereka baru rata2 15 tahun, jadi banyaknya meme yang sekarang beredar di WAG, Twitter, FaceBook, Instagram, TikTok dsb hanya sekedar candaan pelepas rasa sebal thdp kepemimpinan Wasit Shen Yin Haq (37th) asal China yang dianggap "memanfaatkan" alias berlindung dibalik Teknologi VAR (Video Assistant Referre) utk keputusan2nya yg tidak obyektif.
Saya mengambil diksi Wasit SYH memanfaatkan VAR diatas -mirip2 Analogi KPU menyalahgunakan Teknologi SIREKAP dalam Pemilu 2024 kemarin- karena memang Teknologi sebenarnya tidak salah, namun Oknum penggunanya yang bisa (me) salah (kannya).
Karena meski Teknologi sudah memberi kontribusi positif yang sangat membantu, namun final decision tetap terletak pada unsur manusianya, dalam hal pertandingan kemarin adalah Wasit SYH. Artinya masukan dari Wasit VAR dari Thailand yg berada dibalik Layar sebenarnya tetap bisa tidak dieksekusi putusannya oleh Wasit Lapangan.
Namun apakah hal tersebut tidak bisa dikoreksi? Toh sebenarnya Wasit bukan MK, artinya keputusannya tidak mutlak 'final and bundling' karena ada saja kasus Wasit yg kemudian terbukti salah dan disanksi FIFA, meski sayangnya pertandinganya sudah tidak bisa diulang.
Kasus ini mirip Putusan MK No 90, meski jelas2 bersalah secara Etik dan diputus MKMK, namun Paman Usman hanya disanksi dicopot Jabatannya dan bukan selaku Hakim MK. Apalagi ditemukan fakta bahwa ternyata dia masih menikmati semua Fasilitas seperti Ketua MK (Rumah, Ruang dan Rumah bahkan sampai Mobil Dinas Ketua MK) sebagaimana diakui Jubir MK bbrp waktu lalu. Terlebih2 DKPP juga sudah memberi Sanksi setara kepada KPU, namun berakhir "omon omon" saja.
Oleh karena itu sebagaimana Usulan Wireless Comnunication antar Wasit dan Hakim Garis serta Embrio Teknologi VAR yang pernah saya usulkan semenjak 35 tahun silam, tepatnya di bulan Juli 1995 melalui salah satu Harian di Jogja (Bernas, saat diwawancara Wartawan Alm. FX Mantoro Suryo Putro), saya bisa mengusulkan perbaikan mekanisme untuk VAR agar bisa lebih fair dan tidak lagi merugikan pihak2 tertentu sebagaimana kasus pertandingan Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 kemarin.
Caranya sebenarnya sederhana, masih ada hubungannya lagi dgn Alexis, eh Alex Tirta juga, yakni Olahraga Bulutangkis yang kini Organisasinya (PBSI) dipimpin Pria yang disebut-sebut terlibat dengan kasus Firli Bahuri dan SYL mantan Menteri Pertanian tersbut.