- tim tvonenews
Dunia Pasca-Amerika
Sayangnya, suara Chomsky dan mayoritas demokratis itu tetap tidak terdengar, karena dunia industri, “rezim” keuangan serta kekuatan swasta lainnya sangat menentang hal itu. Kita pasti ingat bagaimana isu perawatan kesehatan beberapa waktu lalu yang sebenarnya sangat penting untuk didanai publik ditengah “ketimpangan” ekonomi yang melebar, ternyata tak dapat dukungan politik.
Media arus utama tak menjadikannya agenda setting yang penting. Sementara, mayoritas yang mendukung bukanlah bagian orang orang yang diperhitungkan dalam sistem politik.
Demikian, Chomsky seperti menelanjangi setiap kepercayaan tentang Amerika Serikat sebagai negara yang patut dipuji dan disayangi oleh warganya. “Seluruh citra diri AS sebagai mercusuar kebebasan dan demokrasi, yang menerangi jalan bagi seluruh umat di dunia, adalah kebohongan,” tegas Chomsky.
Tujuan Amerika Serikat menyebarkan demokrasi ke seluruh dunia ---setidaknya “mimpi” sejak Woodrow Wilson--- ternyata sangat bertentangan dengan perbuatan Amerika sendiri.
Dengan banyak intervensi asing, Washington telah bertindak untuk menggagalkan keinginan rakyat banyak negara dan mendukung mereka yang terlibat dalam tindak kekerasan paling mengerikan. Amerika Serikat telah menggulingkan pemerintahan demokratis di Iran, Chili, Guatemala dan "serenceng daftar panjang lainnya."
Di banyak tempat, AS justru memberikan basa-basi pada demokrasi prosedural (pemilu) sambil melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mencurangi hasilnya.