- tim tvonenews
Dunia Pasca-Amerika
Chomsky mengenalkan kata “konsistensi rasional” pada ketidakkonsistenan antara kata-kata dan tindakan Amerika Serikat saat mendukung demokrasi di luar negeri. "Jika dan hanya jika itu konsisten dengan kepentingan strategis dan ekonomi AS,” ujar Chomsky.
Kita tahu bagaimana veto Amerika Serikat (AS) selalu mengakhiri upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Saya kira sikap yang dibutuhkan saat ini adalah kerendah hatian Abang Sam, bahwa mereka bukan lah lagi polisi dunia. Mereka harus mulai mengacuhkan dunia lain di luar batas batas negerinya yang memang mengalami perkembangan pesat.
Amerika Serikat harus mulai sadar, dalam tingkat tertentu mereka terisolasi dari perkembangan dunia. Saya sebut satu pesaing saja: Tiongkok. Pada 1990 Tiongkok menyumbang 2 persen total pendapatan domestic bruto global. Kini angka itu sudah berlipat empat, menjadi 8 persen dan tentu masih akan terus meningkat.
Tak hanya lebih digdaya secara ekonomi, daya jangkau militernya juga semakin jangkung. Sejak 2008, Angkatan Laut Tiongkok telah mengawal lebih dari 4,300 kapal di Teluk Aden. Belanja Pertahanan Beijing akan melampui Amerika pada 2025.
Secara geopolitik Amerika Serikat juga semakin tertinggal dengan Tiongkok. Lihat lah markas Uni Afrika yang mentereng di Addis Ababa, Etiopia, dibangun oleh Tiongkok dengan nilai lebih dari $200 juta. Bahkan, saat peresmian, seorang petinggi Politbiro Partai Komunis Tiongkok ikut datang.