- Istimewa
Syukuri Nikmat
Berkurban adalah salah satu cara untuk mengingat berbagai nikmat Allah dan berbagi dengan saudara-saudara kita yang lain. Ibadah kurban bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga memiliki makna sosial yang mendalam. Melalui berkurban, kita diingatkan untuk tidak hanya menikmati nikmat tersebut sendiri, tetapi juga untuk berbagi dengan orang lain.
“Berkurban bukan saja harus dimaknai sebagai kegiatan ibadah tetapi juga untuk menjalankan khitah kita sebagai mahluk sosial dan kita bisa berbagi dengan saudara-saudara kita,” ujar Gus Teguh.
Dalam momen berkurban, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dengan melihat senyum di wajah mereka yang menerima daging kurban.
Gus Teguh menjelaskan terkait perintah berkurban yang Allah SWT firmankan dalam Surah Al Hajj ayat 34-35:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَالصَّابِرِينَ عَلَى مَا أَصَابَهُمْ وَالْمُقِيمِي الصَّلاةِ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (35)
Artinya: ”Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka.”
Gus Teguh menambahkan juga sebuah hadits shahih yang berisi peringatan dari Rasulullah SAW agar umatnya mau berkurban:
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا
“Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat salat kami,” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).