- Istimewa
Mengenang Rinaldi Sjarif Sahabat yang Telah Tiada
Sadar Mau Pergi
Pertengahan bulan lalu, menurut Dinuk, Rinaldi kangen pengin bertemu sahabat-sahabatnya. Tantowi Yahya kemudian mengontak beberapa kawan mengajak besuk bareng Sabtu (22 /10) sore lalu.
Tiga hari menjelang itu, Dinuk mengontak saya langsung dan mengabarkan kondisi suaminya kritis. Hasil pemeriksaan dokter di RSPAD pada Kamis (20/10) sore, fungsi jantungnya tinggal 10 %. Pas Maghrib hari itu saya tiba di rumahnya.
"Besuk kawan sakit sebaiknya segera Pak Dubes," jawab saya ketika "diprotes" Tantowi.
Meski kondisi kritis, Rinaldi tetap tampak berusaha tegar menerima di ruang tamu. Dia duduk di kursi roda. Tubuhnya kurus kehilangan berat badan 17 kg. Kami ngobrol ringan dan nyambung. Sesekali dia merespons dengan tawa kecil saat sengaja saya pancing dengan cerita nostalgia tentang Panasonic Awards, dan trip-trip ke Eropa bersama dia.
Dalam pertemuan itu, tiba-tiba ia menyelak menyebut nama Karni Ilyas. Dinuk bilang, itu artinya Rinaldi kangen Karni. Amanah itu saya teruskan ke Karni Ilyas. Alhamdulillah Karni pun datang membesuknya bersama Manajer Talkshow tvOne, Andriy Bima, Selasa (25/10) lalu.
"Ham, amanah sudah dilaksanakan," ucap Karni.