- Humas Kementan
Produksi Beras untuk Jaga Ketahanan Pangan
Di samping itu, pemupukan berimbang dan menambahkan obat-obatan untuk meningkatkan kesehatan tanaman serta ketersediaan pupuk dan kestabilan harga pupuk dan obat juga penting agar dapat dijangkau oleh para petani, kemudian dalam menanam usahakan 1 lubang 1 tanaman untuk mengindari penumpukan yang menghambat terhadap pertumbuhan tanaman dalam hal ini padi. Selain itu, untuk memberikan apresiasi dan kesejahteraan bagi para petani, maka hasil panen harus dihargai sesuai dengan modal produksi, pemerintah khususnya Kementerian Pertanian memberikan 3 program strategis untuk kesejahteraan petani --- ketiga program ini adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostra Tani).
Dengan munculnya program tersebut, diharapkan dapat bermanfaat bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas padi. Pembahasan mengenai ketahanan pangan juga dibahas dalam KTT G20, yang mana terdapat 3 fokus utama untuk mengantisipasi krisis dunia, pertama mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan, kedua mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka dan non-diskriminatif, ketiga memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang ada.
Pada dasarnya, ketersediaan pangan dalam hal ini produksi padi menjadi prioritas karena nantinya dapat berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi nasional. Tak hanya itu, ia juga bisa berimplikasi pada pemerataan pembangunan atau menciptakan kohesivitas bersama dalam ketahanan pangan.
Akibatnya, proses pembangunan dalam produksi padi ini juga bisa dilakukan secara kolektif. Sebab, jika Indonesia selalu memproduksi padi, sudah barang tentu, ketahanan pangan domestik juga akan terjaga. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen bersama agar sesuai rule model yang sudah ditetapkan.
Sejumlah mekanisme ketahanan pangan ini tentunya merupakan proses yang sangat visioner, karena bicara peradaban di masa yang akan datang, terlebih Indonesia akan menghadapi sebuah tahapan yang dahsyat atau bonus demografi. Sehingga, dibutuhkan masterplan yang riil. Ketiga elemen di atas tentunya juga bisa berdampak secara komprehensif pada peningkatan kesejahteraan petani.