- tvOne
Jokowi Presiden Jenius, Tapi Masih Banyak PR
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai pemimpin jenius oleh Profesor National University of Singapore, Kishore Mahbubani. Pengamat politik sekaligus pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio mengaku bangga. Namun ia nilai tak perlu dirayakan secara belebihan karena masih banyak aspek yang harus diperbaiki dalam pemerintahan Jokowi.
“Nah ini baru satu profesor. Bangga tapi tidak perlu berlebihan. Harusnya lebih banyak lagi profesor dari luar negeri memuji Presiden kita. Caranya gimana? Ya konsistensi dalam pembangunan, membuktikan bahwa demokrasi itu baik di Indonesia, menjaga HAM tetap tinggi di Indonesia, dan penanggulangan korupsi yang kuat,” ujar Hendri kepada tim tvone, Minggu (10/10).
Pria yang akrab disapa Hensat itu juga menegaskan pentingnya penegakan hukum dan pembangunan ekonomi yang adil dan merata.
“Korupsi, HAM dan demokrasi adalah tiga hal yang diliat oleh luar negeri kepada kepemimpinan sebuah negara selain ekonomi dan lainnya. Pujian ini seharusnya bisa jadi masukan kritis yang bisa membangun Presiden Jokowi untuk meningkatkan tiga hal tadi, termasuk penegakan hukum dan ekonomi yang merata,” tambah Hensat.
Hendri berharap akan lebih banyak tokoh internasional yang memberikan pujian kepada Presiden Republik Indonesia.
“Semoga saja akan lebih banyak profesor, peneliti di luar negeri yang memuji Presiden kita, supaya di 2024 nanti saat Pak Jokowi selesai melaksanakan tugas sebagai Presiden RI ada legacy yang kuat yang bisa dicatat oleh sejarah, bukan hanya di dalam negeri tapi juga sejarah internasional,” kata Hensat.
Sebagai informasi, Kishore Mahbubani merupakan profesor sekaligus peneliti institut di National University of Singapore. Mahbubani merupakan salah satu dari 50 pemikir dunia terbaik versi majalah Prospect pada tahun 2014.
Mahbubani memuji Jokowi sebagai pemimpin berpenduduk mayoritas Muslim terbesar, menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis paling efektif di dunia saat ini.
Ia mengisahkan Jokowi sebagai sosok yang jenius dan luar biasa, karena telah berhasil memimpin salah satu negara paling sulit di dunia untuk diperintah.(Jasmine Annisa Rachmadi/ito/put)