- Instagram/@fcbayern
5 Alasan Bayern Munchen akan Kalahkan PSG di 16 Besar Liga Champions Dini Hari Nanti, Kick Off Pukul 03.00 WIB
Paris Saint-Germain (PSG) akan menjamu Bayern Munchen di pertandingan babak 16 besar Liga Champions, dini hari nanti, Rabu (14/2/203) kick off pukul 03.00 WIB di Stadion Parc des Princes.
Pertandingan tersebut diprediksi akan berlangsung seru, sebab kedua tim dominan sejak di babak sistem gugur awal kompetisi.
PSG tidak pernah memenangkan trofi Liga Champions yang didambakan meski sangat berjaya di Prancis selama dekade terakhir.
Banyak pemain hebat, termasuk Edinson Cavani dan Zlatan Ibrahimovic, bermain di Paris tetapi tidak mampu memenangkan si 'Telinga Besar'.
Sekarang, dengan Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappe di barisan mereka, Parisians akan berusaha untuk memenangkannya.
Bayern, sebaliknya, terakhir kali menjuarai kompetisi tersebut pada musim 2019-20 saat mengalahkan PSG 1-0 di final. Itu adalah kemenangan Liga Champions keenam mereka.
Dengan pelatih dan talenta muda dalam skuad, Bayern akan berusaha mempertahankan penampilan konsisten mereka di fase gugur.
Kedua belah pihak memang memiliki kekuatan dan kelemahan, namun pertandingan tampaknya akan dimenangkan Bayern daripada PSG, berikut lima alasannya:
PSG tampil buruk di liga
Sekembalinya dari jeda Piala Dunia, PSG tidak dapat mencapai performa yang sama seperti sebelumnya. Tercatat mereka hanya bisa menang lima kali, kalah empat kali, dan seri satu kali dari 10 pertandingan terakhir mereka.
Bagian yang mengkhawatirkan adalah bahwa semua kekalahan itu datang melawan tim-tim di dalam dan di sekitar empat besar.
PSG kalah dari RC Lens, AS Monaco, dan Stade Rennais di Ligue 1. Sementara Marseille menyingkirkan mereka dari Coupe de France.
PSG kalah 2-1 dari Marseille sebelum Wissam Ben Yedder dan Monaco mempermalukan mereka dengan skor 3-1.
Ini adalah pertama kalinya musim ini PSG berada di ambang kekalahan tiga kali berturut-turut.
Mbappe tak bugar
Mbappe telah menjadi salah satu pemain terbaik dunia selama beberapa tahun terakhir, mencetak dan memberikan assist untuk klub maupun negara.
Dia telah mencetak 25 gol dan memberikan enam assist hanya dalam 26 penampilan di seluruh kompetisi untuk PSG musim ini.
Namun, ia digantikan dalam kemenangan 3-1 atas Montpellier karena cedera. Mbappe hanya bermain 21 menit sebelum akhirnya dipaksa keluar.
Mbappe gagal mengeksekusi penalti, diberikan kesempatan untuk merebut kembali dan melewatkannya juga, dan melengkapinya dengan melewatkan rebound juga.
Namun, ada kabar baik bagi para penggemar PSG karena Mbappe masuk dalam skuad berisi 22 pemain untuk menghadapi Bayern Munich.
Apakah dia berhasil atau tidak masuk ke skuad di pertandingan dini hari nanti masih harus dilihat.
Neymar tampil buruk
Sejak kembali dari Piala Dunia, Neymar belum mampu memberikan performa yang baik. Dia hanya mencetak satu gol dalam empat penampilan liga.
Dengan kekhawatiran seputar kesehatan Messi - Mbappe dan apakah mereka akan 100 persen siap untuk pertandingan melawan Bayern, semua mata tertuju pada pemain Brasil itu.
Bayern Munchen punya kedalaman skuad yang baik
Bayern memiliki starting XI yang kuat, dan semakin kuat saat Joao Cancelo bergabung pada Januari dengan status pinjaman dari Manchester City.
Dalam kemenangan Bundesliga mereka atas VFL Bochum, mereka memainkan formasi 3-1-4-2 yang menarik dengan Yann Sommer di gawang, Benjamin Pavard, Dayot Upamecano, dan Mathijs De Ligt membuat pertahanan yang tangguh.
Leon Goretzka sendiri bermain sebagai gelandang deep-lying, dengan Leroy Sane dan Jamal Musiala beroperasi di setengah ruang.
Cancelo dan Serge Gnabry diberi izin untuk membombardir area luas dengan kecepatan saat Thomas Muller dan Eric-Maxim Choupo-Moting menduduki area tengah.
Bayern memiliki Alphonso Davies, Kingsley Coman, Daley Blind dan pemain muda Mathys Tel sebagai opsi dari bangku cadangan.
PSG selalu kesulitan di panggung besar
PSG adalah tim yang selalu memiliki ekspektasi besar terhadap dirinya sendiri mengingat investasi yang telah dilakukan pemilik untuk personel dan infrastruktur.
Namun, mereka tidak mampu tampil dengan standar tertinggi mereka di Liga Champions.
Sejak kembali ke kompetisi pada 2012-13 setelah absen selama delapan tahun, Parisians telah tersingkir di babak 16 besar lima kali.
Empat kali di perempat final, sekali di semifinal, dan kalah di final 1- 0 pada 2019-20 saat menghadapi Bayern Munchen.
Dari eliminasi itu, tiga di tangan FC Barcelona, masing-masing dua kali oleh Real Madrid dan Manchester City, dan satu kali melawan Bayern, Chelsea, dan Manchester United.
Namun, Christophe Galtier berjanji akan berusaha membalikkan keadaan mulai malam ini.