- Tim tvOne - Effendi Rois
Pengelola Hotel di Solo Kecewa Berat Piala Dunia U-20 Batal Digelar, Padahal Mereka Telah Diasessment FIFA
Solo, tvOnenews.com - Alila Hotel menjadi salah satu hotel berbintang 5 di Solo yang telah diinspeksi oleh tim dari FIFA terkait gelaran Piala Dunia U-20 dimana Stadion Manahan Solo menjadi sakah satu lokasi pertandingan.
Namun sayangnya rencana penggunaan hotel tersebut dipastikan batal seiring dengan pengumuman FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut.
Menurut public relation and event manager Hotel Alila, Tesa Puji Astuti, FIFA datang ke hotel untuk asesment, pengecekan pengamanan, dan segala macamnya.
"Asesment meliputi standarisasi hotel, pintu masuk, pintu keluar, emergency exit, room sampai ke beberapa makanan yang nanti ada atau disediakan. Jadi lebih ke asesment gedung belum ada booking," ujarnya dihubungi, Kamis, (30/03/2023)
Untuk booking sendiri, pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Namun belum ada kepastian jadi atau tidaknya menginap di hotel yang berkapasitas 225 kamar tersebut.
"Memang sudah beberapa kali, kemarin hari Sabtu dari FIFA juga datang ke Alila. Cuman memang masih belum ada perjanjian. Apakah itu terjadi apa tidaknya. Mereka masih asesment," terangnya.
Meski demikian, Tesa mengaku telah mengkalkulasi keuntungan yang akan didapatkan jika Solo jadi tempat final dan penutupan Piala Dunia U-20.
"Kita sudah estimasikan berapa angkanya sudah kita estimasikan. Kalau terjadi pembatalan, kita cari gantinya dimana itu agak mikir. Mikirnya sangat keras. Karena bisa dibilang 50% pendapatan dari target bulan Mei-Juni, terisi dari mereka," paparnya.
Tesa mengaku cukup sedih dan sangat menyayangkan Piala Dunia U-20 akhirnya batal digelar di Solo. Karena secara bisnis pendapatan di hotelnya akan sangat lumayan.
"Kalau bicara keuangan di satu bulan itu. Seluruh penginapan di Kota Solo pasti terlibat. Kami akan banyak kehilangan pendapatan kalau dihitung secara keuangan. Misalkan kalau ada pembatalan tersebut. Ya ini agak sedih sih," tambahnya.
"Saya tahu malam kemarin, meski belum ada perjanjian, dari FIFA telah mengirimkan email intinya tidak jadi. Dan kami dipersilakan merilis," ucap Tessa.
Meski berat, imbuh Tessa, pihaknya akan bekerja keras untuk menggantikan pendapatan pada medio Mei-Juni, paska pembatalan piala dunia u-20 ini.
"Cuman kalau tidak terjadi itu jatuhnya sesuatu di luar kehendak kita. Ini lumayan agak keras, jadi kita berpikir untuk mengganti pendapatan tersebut dengan apa." ungkap Tessa.
"Berartikan dengan even dari corporate atau dari luar yang harus kita maksimalkan disini. Atau menghubungi kembali mereka yang sebelumnya comferm di Alila pada medio yang sama namun tidak bisa karena terpakai untuk piala dunia," tandasnya. (ers/buz)