- Istimewa
Tanpa Sosok Ini Cristiano Ronaldo Tak akan Jadi Siapa-siapa, Begini Kisahnya
tvOnenews.com - Tidak diragukan lagi, Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain sepak bola terbaik dunia di era modern.
Ronaldo telah mencatatkan banyak prestasi selama karirnya. Umumnya orang tahu, periode suksesnya dimulai saat dia bermain untuk Manchester United (2003-2009).
Bersama Setan Merah, Ronaldo telah mengukir banyak prestasi mulai dari menjuarai tiga gelar Liga Premier berturut-turut (2007, 2008, dan 2009).
Pemain Terbaik Liga Premier dan Pemain Terbaik Dunia FIFA pada tahun 2008 sekaligus menjuarai Liga Champions pada tahun yang sama.
Sukses di MU, Cristiano Ronaldo diboyong Real Madrid dengan harga fantastis mengalahkan pembelian termahal Zinedine Zidane.
Bersama Los Galacticos, Ronaldo tampil semakin memesona. Dia tiga kali memenangkan Liga Champions tiga kali berturut-turut (2016, 2017, dan 2018).
Ronaldo juga membantu Real Madrid meraih gelar La Liga pada 2012, 2017, 2018, dan 2020.
Pria Portugal itu juga merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Real Madrid, yakni 450 gol dalam 438 penampilan.
Selama berseragam El Real, Ronaldo memenangkan empat kali Ballon d'Or pada 2013, 2014, 2016, dan 2017.
Dan masih banyak lagi prestasi Ronaldo yang akan memakan waktu bila dituliskan dengan lengkap di sini.
Namun tahukah Anda di balik kesuksesan Ronaldo itu, ternyata ada sosok berpengaruh yang menentukan masa depannya kala itu.
Ronaldo lahir di Madeira Portugal 38 tahun silam. Sejak kecil ia mulai menekuni hobi sepak bola sebagai sayap kiri atau kanan hingga penyerang.
Ronaldo mengawali karir profesionalnya bersama klub lokal Sporting Lisbon pada tahun 2001.
Dua musim berseragam hijau-putih, bakat Ronaldo mulai tercium oleh klub raksasa Inggris Manchester United.
Namun jauh sebelum itu, Ronaldo kecil telah serius menekuni bola bersama teman main di kampungnya.
Meski bukan berasal dari keluarga kaya, kedua orang tua Ronaldo sangat mendukung hobi anaknya itu.
Pemilik nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro kemudian dimasukkan ke sebuah klub pembinaan.
Di sana ia bersama rekannya Albert Fantrau merupakan duet maut yang sama-sama jago mengolah si kulit bundar.
Suatu hari, seorang pencari bakat dari Sporting Lisbon mendatangi lapangan tempat Ronaldo biasa berlatih.
Sang pencari bakat tersebut tengah mencari seorang kandidat untuk dimasukkan ke tim junior Sporting Lisbon.
Sayang hanya satu slot yang tersedia saat itu. Dia menjanjikan bagi siapapun yang bisa mencetak gol paling banyak akan mendapat kesempatan tersebut.
Ronaldo dan Fantrau pun bersama-sama menunjukkan kebolehan mereka mengolah bola.
Hingga pada akhirnya pertandingan dimenangkan oleh klub Ronaldo dengan skor 3-0.
Ronaldo mencetak gol pertama untuk timnya. Sementara gol kedua dicetak lewat sundulan oleh Fantrau.
Lantas siapakah pencetak gol ketiga? Di sinilah kisah heroik itu terjadi.
Gol ketiga tercipta saat Fantrau sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Fantrau kemudian juga berhasil melewati kiper.
Ia hanya butuh sentuhan kecil untuk menceploskan bola ke gawang lawan. Namun apa yang terjadi?
Fantrau justru mengoper bola ke sisi kiri di mana ada Ronaldo yang sedang berlari. Akhirnya CR-lah yang menuntaskan kesempatan itu.
Praktis Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak dan berhak diterima masuk Akademi Sporting Lisbon.
Pasca pertandingan Ronaldo bertanya kepada Fantrau, mengapa ia melakukan itu?
Fantrau pun menjawab bahwa Ronaldo lebih bagus darinya. Fantrau yakin temannya itu bisa menjadi bintang di masa depan, mengingat kemampuannya yang menawan dalam mengolah bola.
Dalam sebuah kesempatan pasca final Liga Champions 2014 melawan Atletico Madrid, Ronaldo mengatakan bahwa dirinya tak akan sampai di titik ini tanpa kebesaran hati temannya itu.
“Aku sangat berterima kasih kepada Albert fantrau untuk semua kesuksesan yang telah aku raih selama ini,” katanya haru.
Ronaldo dikabarkan pernah memberikan sahabatnya itu jutaan uang hasil keringatnya bermain sepak bola.