- Istimewa
Dulunya Main di Liga Top Eropa, 3 Pesepakbola Ini Sekarang jadi Tukang Tato, Pendeta, hingga Buronan Negara
tvOnenews.com - Menjadi pesepakbola di liga top Eropa tidak lantas menjamin seorang pemain akan makmur seumur hidupnya. Setidaknya 3 pesohor berikut ini bisa menjadi contoh nyata.
Biasanya seorang pensiunan pesepakbola Liga Inggris menjalani karier yang tidak jauh dari dunia sepak bola, seperti menjadi pelatih, masuk jajaran direksi klub, komentator, bahkan pandit.
Namun hal itu tidak berlaku bagi 3 pesepakbola Liga Inggris berikut ini yang memilih profesi di luar kebiasaan pensiunan pesepakbola:
(Foto: Instagram/@danielagger22)
Pecinta Liverpool tentu tak asing dengan nama Daniel Agger. Pemain asal Denmark ini punya rekam jejak karier sepak bola yang mentereng.
Agger adalah salah satu bek terlama yang pernah dikontrak Liverpool, penampilannya konsisten mulai dari tahun 2006 hingga 2014.
Bersama tim yang bermarkas di Anfield itu, total Agger mencatatkan 232 penampilan di seluruh kompetisi. Selama masa itu pula Agger mendapat panggilan timnas Denmark.
Pemain kelahiran Hvidovre itu membukukan 75 caps dan 11 gol untuk negaranya. Dia kemudian dipercaya sebagai kapten tim pada Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.
Setelah puas berkarier di Inggris, Agger memutuskan untuk kembali ke klub masa kecilnya Brondby (2014-2016). Sebelum akhirnya memutuskan pensiun di usia 31 tahun.
Selepas pensiun, Agger sempat memilih membuka usaha jasa tato. Ia mengaku itu adalah passion-nya. Meski kini ia juga menjadi pelatih di klub Belgia HB Koge.
Pemain kedua, yang memilih karier di luar sepak bola adalah Gavin Peacock. Ia adalah mantan pemain Chelsea, Newcastle, Queens Park Rangers, Gillingham, dan Bournemouth di era 90-an.
Sempat menjadi komentator dan pandit setelah pensiun, sampai pada 2008 ia memutuskan untuk serius mendalami agama dan akhirnya menjadi seorang pastor.
(Foto: X/Gpeacock8)
Terbaru pada Mei 2021, Gavin Peacock menerbitkan buku tentang perjalanan hidupnya dengan judul A Greater Glory: From Pitch to Pulpit.
Pemain terakhir yang memiliki perjalan hidup yang unik setelah pensiun adalah Hakan Sukur, legenda Turki yang berhasil membawa negaranya ke semifinal Piala Dunia 2002.
Semasa kariernya, Hakan Sukur pernah bermain di Italia untuk Inter Milan, Parma, dan Torino. Bersama Galatasaray, ia pernah mencatatkan 109 gol dari 156 pertandingan.
(Foto: Tangkapan layar/Kolase tvOnenews.com)
Rekor mencengangkan lainnya dari Hakan Sukur, ia adalah pencetak gol tercepat Piala Dunia yakni kurang 11 detik ke gawang Korea Selatan.
Selepas pensiun, ia sempat terjun ke politik. Namun akhirnya tersandung kasus penghinaan terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Demi menghindari hukuman penjara, ia kabur ke Amerika Serikat dan sempat menjadi supir uber.
(amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.