- Kedanku TV/Koncomacan
Dulu Jadi Kiper Andalan di Klub Legendaris Liga Indonesia dan Pernah Marah-marah Saat Diwawancara Karena Gajinya Tak Dibayar, Herman Batak kini Nasibnya Seperti ini
tvOnenews.com - Herman Batak, mantan kiper andalan klub legendaris yang dulu terkenal di panggung sepak bola Liga Indonesia.
Saat ini Herman telah menapaki perjalanan karier yang berbeda setelah memutuskan untuk pensiun.
Kisah Herman Batak penuh liku dan menarik perhatian, mengungkap bagaimana ia beralih profesi dari seorang atlet menjadi seorang sekuriti.
Sekitar seribu kata akan membawa kita melalui perjalanan hidup Herman Batak, mengupas kisahnya di dunia sepak bola.
Saat Herman menemukan jalan baru setelah meninggalkan lapangan hijau.
Herman Batak bukanlah nama yang asing di dunia sepak bola Indonesia. Ia telah mengemban peran sebagai kiper untuk beberapa klub ternama, termasuk PKT Bontang, PSMS Medan, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat, PSS Sleman, dan PSM Makassar.
Namun, di balik gemerlapnya karier itu, tersimpan cerita yang mungkin tidak semua orang ketahui.
Dalam sebuah wawancara di saluran YouTube Kedanku TV, Herman Batak mengungkap kisahnya yang mengharukan.
Herman bukan hanya dikenal karena kemampuannya di lapangan, tetapi juga karena sifatnya yang kadang temperamental.
Salah satu momen yang diungkapkannya adalah ketika ia mendapat hukuman dari komdis karena perilaku yang dianggap indisipliner.
Namun, tantangan terbesar mungkin datang saat Herman membela PSMS Medan dan harus menghadapi masalah gaji yang tertunggak.
"Balik kampung setengah musim ke PSMS Medan, di PSMS ya aku ga digaji. Ini PSMS Medan 2013 aku ga digaji, kutemui Indra Sakti," ujarnya dengan nada tinggi.
Herman menggambarkan betapa sulitnya situasi yang dihadapinya saat itu.
Namun, perjalanan sepak bola akhirnya mencapai ujungnya ketika Herman memutuskan untuk pensiun.
Berbeda dengan banyak mantan pemain, yang tetap berkecimpung dalam dunia sepak bola, Herman memilih jalan yang berbeda. Ia meniti karir baru sebagai seorang sekuriti.
Bagi Herman, menjadi seorang sekuriti bukanlah pilihan pertama atau yang paling diharapkannya.
Namun, situasi di dunia sepak bola Indonesia yang tak menentu membuatnya harus mengambil langkah tersebut.
"Sebenarnya sudah balik lagi ke PSS, tapi kompetisi tak ada kepastian, akhirnya saya putuskan pensiun saja. Saya sudah berkeluarga, maka saya harus tetap bekerja," paparnya.
Sejak tahun 2015, Herman Batak telah menjalani perannya sebagai seorang sekuriti. Meskipun awalnya mungkin terasa sulit, ia menemukan kesempatan dan stabilitas dalam pekerjaannya yang baru.
"Waktu itu, saya merasa dalam kondisi fisik sangat bagus, tapi saya harus memilih jalan hidup baru," katanya.
Pekerjaan sebagai seorang sekuriti di Bank Sumut bukanlah pilihan yang dianggapnya sia-sia.
Meskipun tidak lagi berada di panggung lapangan hijau, Herman menemukan kepuasan dan stabilitas dalam pekerjaannya yang baru.
"Kesempatan sebagai sekuriti tak akan terulang dua kali, apalagi gajinya juga bagus. Sukanya gaji besar kalo dukanya kalau sering dapat giliran tugas malam hari," tambahnya dengan senyum.
Bagi Herman Batak, perjalanan hidupnya telah mengajarkannya banyak hal. Dari gemerlapnya panggung sepak bola hingga kesederhanaan menjadi seorang sekuriti.
Dia telah menemukan arti yang berbeda dalam hidupnya. Meskipun jalan yang ditempuhnya tidak selalu mulus, Herman Batak tetap tegar dan optimis dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.
(udn)
Baca artikel tvOnenews.com terkini dan lebih lengkap, klik google news.
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews